KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Hanindhito Himawan Pramana meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri bekerja keras melakukan penataan lingkungan di Bumi Panjalu. Ia menginginkan orang melihat Kabupaten Kediri tertata dengan baik, begitu bandara beroperasi.
"Saya minta dinas lingkungan hidup ini harus bisa bekerja lebih keras lagi, karena ini (berkaitan dengan) jendelanya kabupaten," kata dia, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga: Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
Prioritas pembangunan dan penataan lingkungan hidup ini ditekankan bupati saat memimpin Musrenbang RKPD Kabupaten Kediri Tahun 2023, beberapa waktu lalu. Terlebih pada Juni 2023 bandara di Kabupaten Kediri dijadwalkan mulai beroperasi.
"Orang naik pesawat, landing, yang dilihat bukan dinas perdagangan, bukan dinas pertanian, yang dilihat itu bagaimana kinerja dinas lingkungan hidup," cetus bupati muda yang karib disapa Mas Dhito ini.
Menanggapi permintaan Dhito, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti menyatakan kesiapannya untuk mempercantik daerah.
Baca Juga: Kampanye di Kunjang Kediri, Cabup Dhito Bakal Perjuangkan Pembangunan SMA Negeri
Pihaknya berencana akan mempercantik taman-taman yang sudah ada, termasuk membangun taman baru. Ia mengaku telah mendiskusikan pembangunan taman itu dengan bupati. Salah satunya, taman yang ada di depan bandara.
"Diharapkan nanti ada pembangunan taman bandara yang bernuansa Kabupaten Kediri," tuturnya.
Selain taman bandara, dia berencana membangun taman baru dengan memanfaatkan daerah sekitar sungai. Serta rencana pelebaran jalan yang akan dilakukan bersama dengan DPUPR.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
"Kita akan koordinasi nantinya mana space yang bisa kita buat RTH (ruang terbuka hijau)," katanya.
Tak kalah penting dari penataan taman, adalah pengelolaan sampah. Putut mengantisipasi kesan kumuh atas sampah-sampah yang tak terkontrol saat ada bandara dan meningkatnya mobilitas masyarakat,.
Selain pembangunan TPA terpadu di kawasan barat Sungai Brantas yang direncanakan pemerintah provinsi, pihaknya bakal menggalakkan bank-bank sampah yang ada di tiap desa. Program pendampingan terhadap bank sampah yang sudah ada pun terus dilakukan.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
"Penataan ini tidak hanya di barat Sungai Brantas yang menjadi pintu masuk, namun sampai ke Kampung Inggris Pare. Apalagi nanti di sana ada program kotaku," tutup Putut. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News