JEMBER, BANGSAONLINE.com - Okupansi hotel di Kabupaten Jember mengalami penurunan selama bulan Ramadan ini. Menjadi hanya sekira 20% dari ketersediaan kamar.
Menurunnya jumlah orang yang menginap di hotel, salah satunya disebabkan adanya aturan pembatasan akibat pandemi Covid-19. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember, Teguh Soeprajitno.
Baca Juga: Meriahnya Festival Ramadhan 2024 yang Digelar Pegadaian Area Jember
"Untuk mengatisipasi penyebaran covid, saat ini banyak masyarakat yang membatasi diri keluar dan berpergian. Sudah kami prediksi, di bulan Ramadan ini tingkat hunian masyarakat yang menginap di hotel pasti akan turun," kata Teguh dikonfirmasi BANGSAONLINE.com melalui telepon selulernya, Senin (11/4/2022).
Kendati demikian, Teguh mengaku tidak khawatir. Sebab, ia memperediksi tingkat hunian akan kembali normal di pertengahan puasa dan mendekati hari raya.
"Sekarang memang sepi, tetapi mendekati hari raya dan setelah hari raya pasti akan meningkat," jelasnya.
Baca Juga: Hotel di Jember Terbakar, Api Berasal dari Restoran
Menurut Teguh, masyarakat dari luar kota akan banyak yang merayakan libur hari raya di kampung halaman. Hal itu akan membuat tingkat hunian meningkat.
"Tidak menutup kemungkinan, mereka yang datang ke Jember ada yang berlibur, ada yang berkunjung ke saudaranya. Sebanyak 80 persen mereka akan menginap di hotel," ucap Teguh.
Teguh menambahkan, bahwa pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan bagi tamu yang berkunjung ke hotel.
Baca Juga: Bupati Jember Apresiasi Kolaborasi dan Sinergi dalam Kendalikan Laju Inflasi
"Sudah kami intruksikan semua hotel di Kabupaten Jember agar mengikuti aturan dari pemerintah. Saat ini, kami sedang menunggu keputusan peraturan baru dari pemerintah," tutupnya. (yud/bil/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News