Wabah PMK Buat Panik Peternak di Jombang, Harga Jual Bakal Anjlok Drastis

Wabah PMK Buat Panik Peternak di Jombang, Harga Jual Bakal Anjlok Drastis Tim Dinas Peternakan Jombang saat mengecek kondisi sapi. foto: AAN AMRULLOH/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Wabah penyakit mulut dan kuku () yang menyerang sapi membuat kepanikan bagi peternak. Tak terkecuali di Kabupaten .

Salah satu peternak, Choirul Amin (51), mengungkapkan merebaknya menyebabkan pengiriman sapi antar daerah dibatasi.

Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah

Bahkan, warga Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan tersebut memperkirakan harga penjualan sapi bakal turun drastis akibat adanya .

"Kalau kayak gini lambat laun perekonomian warga juga tersendat. Harga jual sapi berkisar Rp 20 juta, kalau terindikasi harga bisa jadi cuma Rp 7 juta. Belum lagi belantik dan bakul berani mempermainkan harga, otomatis semakin anjlok," terangnya, Kamis 12/05/22.

Menurut Choirul, saat ini para peternak sapi diliputi rasa panik akibat kebijakan pemerintah yang membatasi pengiriman sapi ke sejumlah daerah. Mulai Mojokerto, Gresik, hingga Lamongan.

Baca Juga: Kejagung Tangani Kasus Dugaan Oknum Jaksa Terima Suap di Jombang

"Beberapa daerah sudah tutup. Tidak boleh ada pengiriman sapi, tentu ini membuat perekonomian jadi tersendat," jelasnya.

Saat ini, 25 ekor sapi yang dimiliki Choirul kondisinya masih sehat. Dirinya belum menemukan tanda-tanda maupun gejala yang mengarah .

Baca Juga: Afvour Watudakon Jombang Meluap, Ratusan Rumah Warga Terendam

Namun, sebagai langkah antisipasi pencegahan , Choirul rajin membersihkan kandang dan menyemprotkan cairan disinfektan. Ia juga membatasi pengunjung yang masuk ke kandang sapi miliknya.

"Sejauh ini tidak ada (tanda-tanda gejala ) karena sapi masih sehat dan nafsu makan masih tinggi. Kami rutin bersihkan kandang dan melarang orang yang tidak berkepentingan masuk," tukasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan , Agus Susilo Sugioto, mengatakan pihaknya telah membentuk tim satgas sebagai upaya deteksi dini untuk mengatasi pada hewan ternak.

Baca Juga: Aplikasikan Teknologi AI, Perumdam Tirta Kencana Jombang Raih Top Digital Awards 2024

"Kami terus bergerak melakukan pemeriksaan sapi. Yang paling banyak memang di Kecamatan Wonosalam," ujarnya.

Hingga kini, ia mengaku belum menemukan sapi yang positif . Dua ekor sapi dari Kecamatan Tembelang dan Kecamatan Wonosalam yang sudah dicek sebelumnya, masih sebatas suspek.

Dua ekor sapi yang terkena itu bukan berasal dari . Melainkan dari peternak lain yang baru membeli secara online.

Baca Juga: Isi Masa Tenang, Khofifah Ziarah ke Makam Kiai Wahab Chasbullah dan Kiai Bisri Syansuri di Jombang

"Hasil laboratorium juga masih belum keluar. Sapi yang ada di Kecamatan Tembelang itu beli di Gresik, dan sapi di Wonosalam itu beli di Mojokerto," terangnya.

Meski demikian, upaya penyembuhan juga terus dilakukan sampai sekarang. Dari hasil pemeriksaan terakhir hari ini, kondisi hewan ternak yang mengalami gejala mirip sudah membaik. Sapi-sapi tersebut sudah mau makan.

Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang

"Kami imbau sapi yang sakit jangan dijual. Segera laporkan ke dinas, kami upayakan untuk penyembuhan," pungkas Agus. (aan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Video Vanessa Angel dan Suami Kecelakaan di Tol Jombang, Anak Selamat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO