Pemkot Probolinggo Jadi yang Terbaik Ke-2 Tekan Inflasi se-Jatim

PROBLINGGO (BANGSAONLINE.com) - Pemerintah Kota Probolinggo maksimal dalam menekan laju Inflasi di Kota Probolinggo. Buktinya, Kota Probolinggo berhasil menekan laju inflasi se-Jawa Timur hingga mencapai angka yang cukup bagus yakni 6,79 Persen. Angka ini menunjukkan laju terendah setelah Banyuwangi.

Ini terungkap saat Pemkot menggelar Pertemuan dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang, dengan agenda Program High Level Meeting atau Program Kebijakan dan Pengendalian Inflasi 2015, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo di Kantor Wali Kota. Hadir dalam acara itu, Wali Kota Probolinggo Hj Rukmini SH MSi, Pimpinan BI Malang Dudi Herawati, Asisten Perekonomian Budi Krisyanto, Kabag Perekonomian Nelly, serta beberapa pejabat di level Kadis, Kabag dilingkungan Kota Probolinggo.

Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gandeng PKL

Upaya Pemerintah Kota Probolinggo dengan berhasilnya menekan laju Inflasi di Kota Probolinggo, berdampak bagus terhadap daya beli masyarakat yang terus mengalami kenaikan. Tidak hanya itu, harga di pasaran tidak mengalami lonjakan yang cukup berarti, sehingga para pedagang besar yang ada, tidak menaikkan harga secara sepihak.

Keberhasilan ini juga terlihat dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, di mana bila dibandingkan pada periode yang sama selama tahun 2012-2013 lalu. Pada tahun itu, Kota Probolinggo berada pada kisaran 2-3 besar dengan laju inflasi cukup tinggi.

Dengan keberhasilan yang telah dicapai dengan urutan ke-2 Se-Jatim, Kota Probolinggo boleh diperhitungkan untuk diikutkan pada tingkat Nasional.

Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Gelar Audiensi dengan OPD

Wali Kota Probolinggo Hj Rukmini SH MSi mengatakan, keberhasilan yang telah dicapai TPID dalam menekan laju inflasi, juga harus didorong dengan beberapa kebijakan. Seperti, menyangkut besaran tarif transportasi atau angkutan umum, serta kebijakan soal pergeseran penggunaan elpiji dari 12 kg menjadi 3 kg.

“Kita apresiasi kinerja TPID yang cukup bagus. Namun, kita harus dorong dengan kebijakan yang lain. Nantinya, Pemkot akan memberikan pemikiran lain terhadap beberapa program yang lain, seperti akan melakukan kerjasama dengan daerah tetangga maupun swasta terkait tersedianya pangan dan Hultikultura serta mendorong kemandirian masyarakat dalam komoditi strategis lainnya,” tegas Rukmini.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Budi Krisyanto mengatakan inflasi di Kota Probolinggo sebesar 6, 79%, berada di bawah inflasi Jatim sebesar 7,7%, dan inflasi nasional 8,36%. "Ada potensi yang harus diwaspadai di waktu mendatang, agar inflasi tetap stabil. Seperti bulan puasa dan hari raya, kenaikan gas, tarif transportasi, harga BBM yang mengikuti harga pasar," ujarnya.

Baca Juga: Hari Jadi Kota Probolinggo Viral di Media Sosial, Ada Apa?

Pimpinan BI Malang, Dudi Herawati mengatakan, ada 10 komoditi yang mendorong inflasi pada bulan Maret, diantaranya, BBM, daging, gula, bawang merah, mie, dan oli serta sewa rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO