SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya tampaknya perlu mendengarkan suara warga Kota Surabaya. Terutama keluh kesah para pengendara sepeda motor yang kepanasan menunggu lampu merah yang menyala berganti kuning dan hijau di triffic light (TL) di perempatan Kota Surabaya.
“Panase koyok ngene disuguhi pidato wali kota. Mbok yo lagu-lagu seng enak dirungukno ta opo (panasnya matahari kayak gini disuguhi pidato wali kota. Ya dikasih lagu-lagu yang enak didengarkan atau apa gitu),” ujar Diah Kusuma, perempuan pengendara sepeda motor. Ia tiap hari berpacu dengan panas matahari karena profesinya menuntut banyak di lapangan.
Baca Juga: Khofifah dan Eri Cahyadi Kompak Hadiri Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW di GBT
Gondrong Pamungkas, pengendara lain, langsung tertawa.
“Lah Iyo mosok pidato terus (Iya masak selalu pidato),” katanya sambil tertawa. “Kan enak dikei lagu-lagu Suroboyoan. Syukur lagu dangdut, ” tambahnya sembari tertawa.
Intinya, mereka ingin area publik di kota Surabaya banyak dihiasi asesoris dan nilai kepahlawanan yang menyenangkan, bukan pidato monoton.
Baca Juga: Mas Iin dan Eri Cahyadi Siap Sinergi Bangun Sidoarjo dan Surabaya
“Ya, lagu-lagu yang membuat warga terhibur, tapi ada nilai edukasinya,” kata Diah Kusuma.
Ia mengakui bahwa awalnya pidato Wali Kota Eri Chayadi itu bagus dan sangat bermanfaat, terutama saat pandemic Covid-19.
“Imbaun itu bagus. Karena mengandung edukasi kepada warga Kota Surabaya. Tapi itu diperlukan hanya pada saat-saat tertentu. Kalau tiap hari disuguhi pidato ya membosankan. Sekarang berganti materi lagi,” katanya.
Baca Juga: Eri-Armuji Patut Waspada! Peluang Dipecundangi Kotak Kosong Kian Menguat, ARCI Beberkan Alasannya
Seperti diberitakan, Dishub Surabaya memasang rekaman suara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi lewat pengeras suara di setiap triffic light. Suara Wali Kota terdengar keras mengajak warga Kota Surabaya. Semula temanya soal Covid-19. Kemudian terkait ekonomi. Kini soal ucapan Lebaran atau Idul Fitri.
’’Saya Eri Cahyadi, wali kota Surabaya. Tolong bantu saya untuk memutus mata rantai Covid-19. Jalankan protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan. Ketika kita bergotong royong, bekerja keras dengan ikhlas, dan terus berdoa, insyaallah Covid-19 bisa kita selesaikan,’’ demikian cuplikan suara Eri Cahyadi.
Rekaman suara Wali Kota Surabaya itu terdengar hampir di semua TL. Diantaranya di perempatan Jl Prof Dr Moestopo. Perempatan ini dekat Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dan juga dekat dua Rumah Sakit. Yaitu Rumah Sakit Dr Soetomo dan Rumah Sakit Husada Utama.
Baca Juga: PDIP Ajak Warga Surabaya Lawan Kotak Kosong di Pilwali 2024
Dikutip Jawapos.com, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Surabaya Irvan Wahyudrajad mengungkapkan, sebetulnya program itu mulai berjalan sejak 2020. Yaitu, di akhir masa kepemimpinan mantan Wali Kota Tri Rismaharini. ’’Saat itu masih terbatas,’’ kata Irvan.
(Foto Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Foto: Antara)
Menurut dia, pada masa Wali Kota Eri, jumlahnya terus diperbanyak. Saat ini tersebar di 18 titik traffic light. Terutama di jalan-jalan protokol yang padat lalu lintas. Salah satunya TL HR Muhammad. Di sana, rekaman imbauan wali kota dipasang di semua lajur. Hal serupa terpasang di TL Taman Mayangkara. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News