SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Misteri ditemukanya seorang wanita tewas di kamar mandi salah satu kamar Hotel Hasma Jaya 2 Jl. Pasar Kembang, Surabaya pada Rabu (01/06/2022) pekan lalu itu sedikit demi sedikit terpecahkan.
Di mana awal dari ditemukanya mayat wanita yang beridentitas Sofiah (53) warga Kedinding Lor dalam keadaan telanjang di kamar mandi, sehingga diasumsikan korban pembunuhan dengan motif asmara.
Baca Juga: Korban Begal Perempuan di Surabaya Tewas
Namun, hal berbeda diutarakan oleh Masudi (58) warga Jl. Kedinding Lor yang tidak lain adalah mantan suami korban. Saat ditemui di rumahnya, Senin (6/6/2022) siang, Masudi memberikan keterangan bahwa korban tidak lagi tinggal di rumahnya dan tinggal di Kudus, Jawa Tengah. Meski sudah pisah ranjang, namun korban masih kerap pulang ke rumah Masudi.
Pernikahan Masudi dengan korban Sofiah menghasilkan tiga anak. Masa hidupnya Sofiah ternyata kerap mengajak putri terakhirnya bernama Dewi bekerja sebagai pengamen. Ajakan bekerja sebagai pengamen tanpa sepengetahuan Saiful, suami Dewi. Selain itu juga yang menjadi pertanyaan pihak keluarga, Dewi mengalami ganguan jiwa setelah kerap diajak Sofiah mengamen.
“Saya juga gak paham kenapa Dewi bisa depresi. Tapi yang kerap saya dengar dia (Dewi) bilang bahwa kapok ikut ibunya ngamen karena sering diperkosa, saya juga gak faham maksudnya,” ujar Masudi saat ditemui di rumahnya.
Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
Dari sikap yang terjadi kepada Dewi membuat Saiful timbul rasa beci kepada Sofiah yang merupakan ibu mertua itu.
Kecurigaan keluarga Masudi tentang tewasnya Sofiah diperkirakan ada hubungannya dengan penyebab Dewi yang mengalami sakit jiwa. Namun, pihak Polsek Sawahan tidak bisa membenarkan tentang kecurigaan yang dialami keluarga korban.
Kanit Polsek Sawahan Iptu Shokip saat dikonfirmasi memberikan keterangannya. “Memang mutlak itu adalah motif pembunuhan. Meski ditemukan tewas dalam posisi telanjang, namun hasil visum tidak ditemukan adanya aksi persetubuhan,” ujarnya, Senin (06/06/2022).
Baca Juga: 13 Orang Kecolongan HP saat Nonton Kirab Maskot KPU Jatim
Iptu Shokip juga memberikan keterangan bahwa masuknya terduga pelaku pembunuhan ke kamar hotel yang ditinggali korban terekam CCTV. Diketahui masuk pada Selasa, 31 Mei 2022 pukul 01.00 WIB dan keluar kamar pukul 03.00 WIB, hanya berdurasi 2 jam.
Ia mengungkapkan, pelaku pintar menutupi identitas diri agar tidak terlacak di CCTV. “Pelaku keluar masuk kawasan hotel, dirinya mengunakan masker dan topi sehingga kesulitan mengidentifikasi wajahnya,” ungkapnya.
Namun, pihaknya tidak akan berhenti sampai di situ. Dari handphone milik korban akan dilakukan analisis. “Akan kita lakukan analisis dan penyadapan nomer masuk dan keluar handphone korban. Dari cara itulah nanti akan terungkap misteri pembunuhan. Dan, kami harap kepada pihak keluarga koban agar tidak berasumsi dulu,” tutupnya. (yan/ari)
Baca Juga: Viral Tawuran Antarpelajar di Surabaya, Polisi Tidak Tahu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News