SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang mulai melakukan penyuntikan vaksinasi terhadap sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK), Sabtu (25/6/2022).
Vaksinasi pertama sebanyak 100 dosis didistribusikan ke sapi milik warga Dusun Gubbu dan Capo, Desa Panyirangan, Kecamatan Pengarengan. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK di Kabupaten Sampang.
Baca Juga: Di Pelantikan Perhiptani Mojokerto Periode Baru, Bupati Ikfina Harap Adanya Generasi Muda Cinta Tani
Kepala Disperta KP Sampang, Suyono, mengatakan ada sebanyak 50 petugas yang digerakkan di 14 kecamatan untuk menangani virus PMK, dengan melakukan penyuntikan vaksin ke hewan ternak sapi. Saat ini, Disperta KP Sampang menerima alokasi vaksinasi PMK sebanyak 2.000 vaksin.
"2.000 vaksin ini akan menyasar pada sapi yang belum terinfeksi PMK atau sapi yang sembuh dari virus PMK. Tetapi, harus melewati batas waktu 60 hari terhitung sejak kesembuhannya," ucapnya.
Ia menjelaskan, vaksinasi terhadap 100 sapi tersebut hanya satu botol. Jika satu botol ini sudah dibuka, maka harus digunakan sampai habis. Artinya, jika satu botol masih ada sisanya, maka harus digunakan ke kecamatan lainnya.
Baca Juga: Berantas Hama Tikus, Anggota Polres Ngawi Bersama Dinas Pertanian Lakukan Gropyokan
"Penyuntikan vaksinasi untuk hewan ternak sapi akan dilakukan secara bertahap. Adapun untuk biaya vaksinasi ini digratiskan oleh pemerintah," paparnya.
Oleh sebab itu, Suyono menyarankan peternak segera mendaftarkan sapinya ke petugas kesehatan atau balai pelatihan pertanian (BPP) terdekat jika ingin mendapatkan vaksin,
"Dengan adanya vaksinasi bisa mencegah penyebaran PMK sehingga masyarakat tidak khawatir kesehatan sapinya," bebernya.
Baca Juga: Pemkab Sampang Raih Opini WTP ke-6 Kali Beruntun
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Sampang, Alan Kasian, menilai penanganan PMK sebenarnya agak terlambat. Ia meminta dinas pertanian segera melakukan penanganan melalui dana yang ada, agar gejolak di masyarakat ada solusi.
"Saat ini ada ribuan sapi yang terinfeksi PMK. Komisi II mendorong penanganan PMK ditingkatkan. Jika dana yang ada kurang bisa mengajukan melalui belanja tidak terduga (BTT)," pungkasnya.
Sekedar diketahui, kegiatan vaksinasi PMK ini bekerja sama dengan Forkopimcam Pangarengan, gabungan TNI, Polri, BPP, puskeswan, serta satgas PMK. (tam/ns)
Baca Juga: Sidak ke Puskesmas Batulenger, Komisi IV DPRD Sampang Temukan Fakta Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News