SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Indonesia mempunyai potensi besar terhadap wisata religi, termasuk di Jawa Timur. Sayangnya, potensi ini belum dikembangkan secara maksimal. Kondisi ini menjadi perhatian anggota parlemen asal Jawa Timur, Mohammad Haerul Amri.
Anggota Fraksi NasDem yang akrab disapa Gus Aam itu meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mengembangkan industri wisata religi. Dengan begitu akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di 5 Tahun Terakhir
"Selama ini wisata religi belum tergarap secara maksimal. Kita bisa melihat bagaimana ibadah umroh menjadi kekuatan wisata religi, jutaan masyarakat Indonesia pergi ke Arab Saudi setiap saat. Saya kira potensi di Indonesia juga besar, termasuk Jawa Timur," kata Gus Aam dalam keterangan tertulisnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (04/07/2022).
Pernyataan itu disampaikan Gus Aam saat rapat kerja dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahudin Uno dan Wamen, Angela Tanoesoedibjo. Berkaitan dengan Perkembangan Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Tindak Lanjut Rekomendasi Panja Desa Wisata dan Kampung Tematik.
Ketua DPP Partai NasDem Bidang Pemuda dan Olahraga itu menjelaskan, di dalam negeri banyak sekali destinasi wisata berbasis agama. Karena itu, anggota Komisi X DPR RI ini yakin kalau dikembangkan serius oleh pemerintah, maka bisa berkembang luas dan memberi efek pada ekonomi kreatif yang berbasis kerakyatan.
Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Kinerja Bapenda Jatim Sebagai Ujung Tombak Pendapatan Daerah
Legislator dari Dapil Jatim II yang meliputi Kota/Kabupaten Pasuruan dan Kota/Kabupaten Probolinggo ini juga menyinggung soal keterkaitan industri pariwisata dan kelestarian lingkungan.
"UNESCO sudah mendesak soal ini. Apalagi kemarin sedang ramai-ramainya persoalan Candi Borobudur. Jadi pengembangan destinasi wisata harus beriringan dengan masalah konservasi alam,” tegasnya.
Wakil Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu berharap jangan sampai terjadi ketidakseimbangan, di mana terjadi kemajuan pada pariwisata. Namun di sisi lain terjadi kerusakan lingkungan.
Baca Juga: Ribuan Warga Mojokerto Ikuti Senam Sehat Bareng Gus Barra dan Kosgoro Jawa Timur
"Saya kira perlu ada edukasi dan kampanye menyeluruh dari semua pihak, tidak hanya Kemenparekraf tapi semua Kementerian terkait harus ada kerjasama,” imbuhnya.
Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2021 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin itu mendesak ada inovasi pengembangan industri pariwisata. Hal tersebut sebagaimana sudah diatur dalam undang-undang (UU) dan cita-cita Kemerdekaan Indonesia.
"Karena itu perlu digenjot pembangunan industri pariwisata yang lebih merata, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Di sana, banyak sekali destinasi wisata yang bagus, namun terkendala dengan biaya transportasi yang mahal,” tandasnya.
Baca Juga: Lepas Kafilah MTQ Korpri 2024, Pj. Gubernur Adhy Optimis Jatim Bawa Pulang Gelar Juara Umum
Gus Aam mengatakan, industri pariwisata sebaiknya bertumbuh pada pintu gerbang utama alias Destinasi Super Prioritas (DSP) dan destinasi lainnya.
“Saya usul agar memperkuat perencanaan industri pariwisata di kawasan timur, agar keluhan masyarakat Indonesia Timur tidak terjadi lagi pada tahun berikutnya,” pungkas mantan ketua cabang PMII Kabupaten Jombang ini. (mdr/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News