
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pengadaan obat-obatan untuk penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang bersumber dari dana cadangan atau Belanja Tidak Terduga (BTT) senilai Rp300 juta tidak utuh dibelanjakan obat.
Hal itu diungkapkan oleh Plt Kabid Peternakan Disperta-KP Kabupaten Sampang Arif Firman Hakim.
Baca Juga: Gencar Lakukan Vaksinasi, Perkembangan PMK di Kota Kediri Alami Tren Positif
"Rp300 juta itu dibagi dua, Rp200 juta untuk obat-obatan, disinfektan, masker dan akron. Dan Rp100 juta untuk operasional yang meliputi dari TNI-Polri dan petugas kesehatan hewan," ucapnya.
Arif menjelaskan, obat-obatan yang sudah dipesan oleh rekanan tidak langsung didistribusikan secara langsung. Sebab, datangnya obat secara bertahap. Adapun obat yang sudah datang, pihaknya mengaku sudah didistribusikan.
"Kalau pemesanannya sudah tapi datangnya bertahap, untuk obat yang ada kami sudah mendistribusikan kepada peternak," ungkapnya.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pembunuh Pria di Banyuates Sampang, Pelaku Selingkuhan Korban
Menurutnya, obat yang sudah dipesan seperti injeksi ada 350 botol. Dalam satu botolnya, Arif menjelaskan bisa didistribusikan sebanyak 10 ekor sapi yang sudah dinyatakan terpapar PMK.
"Obat-obatan yang sudah dipesan diutamakan untuk hewan ternak sapi yang terpapar PMK," tambahnya.
Pelayanan kesehatan yang sebelumnya dibebankan kepada peternak kali ini digratiskan. Sebab, dana yang dibelanjakan untuk obat ini murni kepedulian pemerintah karena menghantam hewan milik masyarakat Sampang.
Baca Juga: Teknisi PLN Tersengat Listrik Tegangan Tinggi saat Melakukan Perbaikan di Jalan Sumatera Surabaya
"Sebelum ada obat yang gratis memang pelayanan kesehatan hewan dibebankan kepada peternak. Tapi kalau sekarang gratis," tambahnya.
Saat ditanya apakah dana Rp200 juta itu cukup menangani wabah PMK di Sampang, Arif mengaku belum mengetahui. Karena dirinya harus melihat data penyebarannya.
"Cukup atau tidaknya belum bisa dipastikan dari sekarang, karena ini wabah. Semoga saja sapi yang sudah sembuh dari PMK tidak kambuh lagi," tandasnya.
Baca Juga: Tekan Wabah PMK, Pemprov Jatim Distribusikan 870.000 Dosis Vaksin ke 38 Daerah
Perlu diketahui, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang mencatat sebanyak 4.973 ekor sapi terpapar PMK dan sembuh dengan pelayanan mandiri sekitar 1.880 ekor sapi. (mim/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News