GRESIK, BANGSAONLINE.com - Siswa MTs Nurul Islam, Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, belajar membatik ikat celup (icel), Rabu (20/7/2022). Kegiatan dikemas dengan tema 'Workshop Batik Icel Warisan Budaya Nasional' ini dipandu langsung oleh Ketua Yayasan Masyarakat Pecinta Sejarah dan Budaya Gresik (Mataseger), Kris Adji AW.
Dalam agenda itu, para siswa dibuat dibuat berkelompok dan terdiri dari 5-6 orang. Mereka mula-mula diajari cara melipat kain putih, ada yang berbentuk segitiga atau segi empat dan kemudian diikat dengan karet.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Para siswa kemudian diminta menyiapkan wadah untuk tempat tinta batik, ada warna merah, biru, dan warna lain. Kain yang sudah terikat kuat dengan karet langsung dicelupkan ke dalam tinta di wadah.
"Cara mencelupkan sampai batas ikatan karet. Bisa meratakan kain ke tinta dengan sendok," kata Adji memandu pelajar MTs Nurul Islam.
"Setelah dicelupkan tinta hingga batas karet, kain diangkat hingga tinta tak menetes. Baru setelah itu menyelupkan sisi kain lain. Bisa dengan warna lain," imbuhnya.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Usai diberikan warna secara merata, para siswa lantas menjemur kain hasil Icel di lapangan sekolah.
"Setelah dijemur didiamkan 2 hari. Baru dicuci dengan air tanpa sabun. Kemudian ikatan kain dilepas. Kain dibuka. Nanti akan bunyi suara keratak-keratak seperti orang makan kerupuk. Nah baru terlihat hasil Icelnya," urai Adji.
Sementara itu, Kepala Sekolah MTs Nurul Islam, Ahmad Nasrullah, mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan agar pelajar bisa menanamkan dan melestarikan budaya membatik yang sudah turun temurun dari nenek moyang.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
"Kita ajarkan siswa siswi cara membatik agar tradisi membatik dari nenek moyang ini bisa dilestarikan," ucapnya.
Ia menyebutkan, siswa MTs Nurul Islam kini ada 400 siswa mulai kelas VII-IX. Untuk yang ikut membatik Icel sebanyak 75 siswa.
"Yang baru 75 siswa. Ini untuk membuat gebrakan seperti orang tua. Hasil dari membatik Icel sementara untuk inventaris, dan kedepannya kalau sudah bagus bisa dipatenkan," ucap Ahmad.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Dengan demikian, anak-anak diharapkan mengerti soal batik dan bisa mengembangkan bakat mereka dan menjadi kemampuan individual.
"Kami ucapkan terima kasih Pak Kris Adji dalam memberikan kesempatan workshop batik icel kepada siswa didik kami," pungkasnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News