PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melakukan normalisasi sungai pembuangan di Desa Legok Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Normalisasi yang dilakukan menggunakan alat berat ekskavator jenis amfibi ini bertujuan memaksimalkan fungsi sungai sebagai aliran air, serta mencegah banjir.
Baca Juga: PMI Kabupaten Pasuruan Buka Layanan Dapur Umum untuk Masyarakat Terdampak Banjir
Menurut Hadi Suar, salah satu warga setempat, Sungai Desa Legok memang sering meluap belakangan ini. Utamanya setiap musim hujan tiba, ratusan masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai selalu khawatir rumahnya digenangi luapan air bah. Hal ini disebabkan sungai mengalami pendangkalan dan penuh sampah.
"Kami atas nama warga merasa bersyukur dengan adanya normalisasi ini. Mudah-mudahan dengan adanya normalisasi ini Warga Legok khususnya, bisa terbebas dari banjir," harapnya.
Hadi mengungkapkan, Sungai Legok sudah lama tidak dilakukan normalisasi sehingga mengalami pendangkalan. Selain itu, badan sungai juga dipenuhi ilalang yang dapat menghambat aliran sungai.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Terpisah, Kades Legok Nur Salam menjelaskan bahwa kegiatan normalisasi yang dilakukan oleh BBWS Brantas memang ditunggu-tunggu oleh warga. Sebab, banjir yang menggenangi rumah warga sudah menjadi bencana rutinan setiap tahun.
"Kita bersyukur usulan yang kita sampaikan ke wabup beberapa pekan lalu langsung direspons oleh pihak balai besar," jelasnya.
Sementara Suhermaji, pelaksana kegiatan dari pihak BBWS Brantas yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com mengatakan normalisasi Sungai Legok lebih kurang sepanjang 1.500 meter kali lebar sungai.
Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan
"Untuk penanganan nanti rencananya akan diterjunkan dua alat jenis ekskavator dan alat berat standar," jelas pria asal Gresik ini. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News