KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Setelah dibagikan pada Kamis (4/8/2022) lalu, Masyarakat Kota Kediri mulai merasakan manfaat dari Kartu Harmoni Sejahtera. Salah satu penerima, Yuni Widyastutik merasakan adanya berkah atas kartu tersebut.
Warga Kelurahan Banjaran ini hidup seorang diri. Sehingga bantuan pangan nontunai daerah (BPNTD) yang disalurkan melalui Kartu Harmoni Sejahtera ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
"Alhamdulillah bantuan dalam Kartu Harmoni Sejahtera ini membantu saya. Saat ini saya hidup sendiri karena ditinggalkan oleh suami saya dan saya tidak memiliki anak. Bantuan ini nanti saya ambil untuk tambah-tambah makan," ujar wanita 63 tahun ini, Jumat (5/8/2022).
Yuni menceritakan, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia mengalami kesulitan. Untuk makan sehari-hari saja terkadang tidak cukup. Apalagi kini Yuni harus rutin mengonsumsi obat akibat penyakit jantung yang dideritanya. Tentu bantuan melalui Kartu Harmoni Sejahtera ini sangat bermanfaat baginya.
"Saya paling penting buah dan obat karena saya habis dirawat karena sakit jantung. Tadi Pak Wali juga menawarkan untuk berobat di rumah sakit. Saya sangat bersyukur bisa dibantu," ungkapnya.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Tak hanya Yuni, bantuan melalui Kartu Harmoni Sejahtera ini juga bermanfaat bagi Moch. Rifai. Pria asal Kelurahan Banjaran ini akan memanfaatkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tambahan modal usaha.
Sehari-hari Rifai berjualan jajanan di depan gang rumahnya. Jajanan yang dijual seperti jipang, berondong, dan telur asin buatan ibunya. Rifai juga merawat ibunya yang saat ini tengah sakit lambung, asam urat, diabetes, dan pengapuran otak.
"Semoga bantuan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya juga akan gunakan untuk modal tambahan jualan jajanan. Apalagi sekarang ibu juga sedang sakit komplikasi dan ada pengapuran otak," ujar pria 42 tahun ini.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan kartu tersebut merupakan bukti komitmen pemkot dalam menangani kemiskinan. Salah satunya dengan memberikan bantuan kepada warga yang tidak mampu.
Menurutnya, Kartu Harmoni Sejahtera merupakan terobosan digital dalam penyaluran bantuan agar tepat sasaran.
"Kita punya APBD dan kita beri bantuan kepada warga kita yang tidak mampu, disabilitas, dan lainnya. Semangat membantu inilah yang dilakukan oleh Kota Kediri. Agar nanti Kota Kediri ini menjadi kota terbahagia. Semua warganya terlayani dengan baik," ujarnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Luhur menjelaskan, ada beberapa bantuan yang bisa dimanfaatkan dalam Kartu Harmoni Sejahtera seperti BPNTD, anak yatim piatu Covid-19, dan anak berhadapan dengan hukum.
Untuk BPNTD yang bisa dicairkan Rp 200.000 selama 7 bulan, bantuan anak berhadapan dengan hukum Rp 300.000 diterimakan 6 bulan, lalu anak yatim piatu Covid -19 per anak nominalnya tidak sama, tergantung jenjang pendidikannya.
"Untuk bantuan lainnya kita lihat dulu apakah dimasukkan ke dalam Kartu Harmoni Sejahtera. Kita lihat keadaan penerimanya dulu. Misalnya ASLUT ini kan kebanyakan sudah lanjut usia, kondisinya sakit, jadi kita salurkan bantuannya door to door," jelas Paulus. (uji/ns)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News