SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Dugaan penggelapan dana Program Keluarga Harapan (PKH) milik Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Dusun Burneh, Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang dibenarkan oleh Ketua Kelompok bernama Pandi.
"Dugaan masyarakat atas penggelapan dana PKH yang dilakukan oleh pendamping kepada KPM rasanya mengarah setelah di print out buku tabungan (Butap) ATM PKH," ucapnya saat ditemui di Bank BRI Cabang Sampang, Jumat (19/8/2022).
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Sosial ke PPKS Wilayah Kota Malang
Pandi menjelaskan, sebelum di-print out buku tabungan PKH, pendamping bersumpah tidak mengambilnya. Tetapi, keesokan harinya pendamping itu mengembalikan uang KPM melalui orang tua dan suaminya.
"Dua hari yang lalu saat pertemuan dengan KPM, pendamping ini bersumpah tidak mengambilnya tapi tadi pagi uang KPM sudah dikembalikan," ungkapnya.
Meski dikembalikan, kata Pandi, empat KPM yang awalnya tidak dapat mencairkan bantuan PKH itu mencoba mendatangi Bank BRI Cabang Sampang untuk mengecek secara pasti atau mem-print out buku tabungan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tinjau Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di 2 Kelurahan
"Alhasil, memang sesuai dengan keterangan KPM sebelum mengasih kartu ATM kepada pendamping PKH, bahwa ada saldo masuk dan saldo keluar," tambahnya.
Bahkan, hasil dari print out buku tabungan di Bank BRI Cabang Sampang ada dua KPM tidak mendapatkan uang PKH di tahap dua.
"Ada dua KPM di tahap kedua tidak mendapatkan uang PKH tapi hasil print out ada penarikan," ujarnya.
Baca Juga: Serahkan Bansos ke Puluhan KPM, Wakil Wali Kota Pasuruan Minta Manfaatkan Sesuai Kebutuhan
Proses pencairan dana PKH menurut Pandi tidak sesuai dengan aturan. Sebab, pendamping yang meminta ATM PKH tidak digesek ditempat saat pencairan.
"Sebelum pencairan pendamping kami menyuruh saya untuk mengumpulkan ATM. Tapi saat pencairan, pendamping ini langsung membawa uang dan tidak digesek di rumah," pungkasnya.
Sementara pendamping PKH di Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang Nurul Hidayati sampai saat ini belum bisa dihubungi BANGSAONLINE.com. (tam/ari)
Baca Juga: Ratusan KPM Puas, Pelayanan Maksimal dan Gratis Bansos dari Dinsos P3A Kota Mojokerto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News