KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Gelaran pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kota Batu dipantau langsung oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa Kemendagri memantau secara virtual melalui zoom meeting, Minggu (28/8/2022).
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemdes Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, dalam arahannya berpesan agar Pemerintah Kota Batu tetap mewaspadai kasus Covid-19, terutama sejak munculnya varian Omicron BA.4 dan BA.5.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Sisir Kota Batu Ludes Terbakar
Sebagai langkah antisipasi, ia meminta pemda yang menggelar pilkades serentak agar selalu menerapkan 5M, memaksimalkan vaksinasi Covid-19, memperkuat PPKM mikro melalui posko desa, dan memantau kondisi penyebaran Covid-19 usai pilkades berakhir. Sebab, pemungutan suara saat pilkades rawan kerumunan.
“Tolong diatur, jangan sampai ada (warga) yang menumpuk. Tetap diatur irama dan sirkulasi yang datang ke TPS,” imbau dia.
Sementara Wali Kota Batu Hj Dewanti Rumpoko dalam kesempatan itu menyampaikan ada 5 desa yang menggelar pilkades serentak dengan 20 calon kepala desa. Dari 5 desa itu, total ada sebanyak 26.830 pemilih yang masuk DPT (daftar pemilih tetap).
Baca Juga: Kontribusi Aktif dalam Penyelenggaraan Statistik Sektoral, BPBD Kota Batu Sabet 2 Penghargaan ini
Perinciannya, Desa Pesanggrahan 9.736 pemilih, Desa Pandanrejo 4.610 pemilih, Desa Sumbergondo 3.253 pemilih, Desa Bulukerto 4.949 pemilih, dan Desa Sumberbrantas 3.535 pemilih.
Menurutnya, Pemkot Batu telah mengalokasikan anggaran berupa bantuan keuangan khusus (BKK) senilai Rp850 juta untuk mendukung pelaksanaan pilkades. Selain itu, juga dialokasikan Rp350 juta dari APBD tahun 2022.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tinjau Lokasi Longsor di Giripurno, BPBD dan DPUPR Gercep Bantu Material
Sedangkan dari sisi pengamanan, Kapolres Kota Batu AKBP Oskar Syamsudin menyampaikan pihaknya mengarahkan 928 personel gabungan. Perinciannya, 300 personel Polri, 132 personel TNI, 100 personel satpol PP, dan 396 personel linmas.
“Semua kita libatkan, yang kita kedepankan adalah upaya preemptif dan preventif,” kata Oskar.
Kapolres juga memetakan desa-desa yang rawan konflik dengan menempatkan 2 personel Polri, 1 personel TNI, dan 4 anggota linmas di masing-masing tempat pemungnutan suara (TPS). Sedangkan untuk TPS yang kurang rawan ditempatkan 1 personel Polri, 1 personel TNI, dan 1 anggota linmas.
Baca Juga: Longsor Akibat Hujan Terjang Rumah Warga di Kota Batu, BPBD Keluarkan Sejumlah Rekomendasi
Pemantauan virtual ini dipimpin oleh Direktur Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa (PAPD) Kemendagri, Aferi S. Fudail. Selain diikuti Forkopimda Kota Batu, zoom meeting ini juga dihadiri Forkopimda Kota Blitar dan berbagai kota/kabupaten lainnya. (adi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News