Ikuti Sosialisasi SPI KPK RI, ​Wali Kota Pasuruan Harap Bisa Persempit Peluang Korupsi

Ikuti Sosialisasi SPI KPK RI, ​Wali Kota Pasuruan Harap Bisa Persempit Peluang Korupsi Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibwo (Mas Adi) foto bersama usai mengikuti sosialisasi pelaksanaan Survei Penilaian Integritas (SPI) KPK RI di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Senin (05/09/2022) pagi.

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf bersama Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo mengikuti sosialisasi pelaksanaan Survei Penilaian Integritas (SPI) KPK RI di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Senin (05/09/2022) pagi.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul, sapaan Wali Kota Pasuruan, menyampaikan bahwa sosialisasi ini akan dijadikan bahan untuk memperbaiki kinerja pengelolaan pemerintah demi mempersempit peluang korupsi.

“Sosialisasi SPI ini bahan untuk memperbaiki kinerja kita untuk mempersempit peluang penyalahgunaan yang disebut korupsi,” kata Gus Ipul.

Ia menjelaskan, hasil survei tersebut akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengambil langkah-langkah ke depan baik dari tatanan kebijakan maupun program sekaligus menjadi alat evaluasi.

“Survei ini patut dijadikan pedoman pada saat mengambil langkah-langkah ke depan. Ini satu hal yang positif, apalagi dilakukan di tahun 2022,” jelasnya.

Sejak dilantik menjadi wali kota, Saifullah Yusuf menyebut capaian Kota Pasuruan dalam hal monitoring center for prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cukup bagus. Yakni meningkat dari 44 persen menjadi 85 persen.

“Saya ingin skup MCP beberapa bulan bisa lebih meningkat lagi,” ujar Gus Ipul.

Untuk itu, ia mengajak perangkat daerah yang hadir agar turut menyosialisasikan SPI kepada ASN yang ada di Pemerintah Kota Pasuruan untuk mempersempit peluang korupsi.

“Saya ingin teman-teman di sini supaya bisa bersosialisasi dengan semua ASN agar peluang korupsi bisa dipersempit,” ajaknya.

Di tempat yang sama, Brigjen Pol. Agung Yudha Wibowo menjelaskan hal-hal yang disampaikan oleh KPK RI menjadi peringatan agar Pasuruan tidak menjadi tanda di KPK.

“Melalui forum ini, kami akan memberikan wawasan kepada Ibu dan Bapak bahwa KPK bukan lembaga yang harus ditakuti, tetapi harus dijadikan mitra. Agar di kemudihan hari tidak terjadi hal perilaku korupsi,” ujar Agung.

Pihaknya juga menjelaskan tentang SPI yang merupakan survei untuk memetakan risiko dan kemajuan pencegahan korupsi dengan tujuan meningkatkan kesadaran bagi pemerintahan di setiap daerah, agar segera melakukan perbaikan sistem yang berbau korupsi.

“Ibu-Bapak sekalian, SPI ini survei yang nantinya akan memetakan risiko korupsi dan upaya pencegahan korupsi,” jelas Agung.

Sosialisasi SPI itu diselenggarakan oleh KPK RI yang diikuti oleh Pemkot Pasuruan dan Pemkab Pasuruan beserta perangkat daerah terkait. (ard/par/ari)