JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Karir politik Abdullah Azwar Anas tak ada matinya. Pria berusia 49 tahun itu dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) di Istana Negara, Rabu (7/9/2022).
Azwar Anas mengakhiri jabatan Bupati Bayuwangi Jawa Timur dua periode pada tahun 2021. Tepatnya Rabu, 17 Februari 2021. Ia langsung diangkat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP). Hingga sekarang.
Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan
Sejak remaja Azwar Anas memang piawai berorganisasi. Ia pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Saat itu ia pula piawai melakukan komunikasi politik. Ia banyak kenal tokoh nasional Orde Baru.
Ia memulai karir politik pada usia 24 tahun. Ia bahkan menjadi anggota MPR RI Utusan Golongan tahun 1997. Paling muda.
Tak lama berselang, reformasi politik menerjang Indonesia. Ternyata Azwar Anas malah semakin eksis. Ketika Gus Dur dan para kiai NU mendirikan partai,Azwar Anas menjabat Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia pun terpilih sebagai anggota DPR RI.
Baca Juga: Menteri Rame-Rame Minta Tambah Anggaran, Cak Imin Rp 100 T, Maruar Rp 48,4 T, Menteri Lain Berapa T
Namun PKB kemudian bergolak. Konflik pecah tak terelakkan. Singkat cerita, A Muhaimin Iskandar terpilih sebagai ketua umum PKB. Cak Imin – panggilan akrab Cak Imin – power full. Konsekuensinya, kader NU atau PKB yang loyalitasnya diragukan terhadap Cak Imin tersingkir atau disingkirkan.
Tak terkecuali Azwar Anas. Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com (Jumat, 29/7/2016), Azwar Anas yang semula anggota DPR RI dari Dapil Banyuwangi dibuang ke Pacitan oleh Cak Imin. Saat itu dapil Pacitan dan sekitarnya merupakan wilayah kering bagi PKB.
”Saya pengen nyalon DPR di Banyuwangi dapat nomer 10, padahal untuk jadi anggota di nomor dua saja sudah sulit. Kemudian saya dipindah ke Pacitan nomor 7. Akhirnya saya mengambil keputusan terpaksa mencalonkan diri jadi bupati," kata Azwar Anas dalam Halal Bihalal yang dihadiri ratusan alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dari seluruh Indonesia di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Kamis (29/7/2016) malam.
Baca Juga: Hadiri Kampanye Akbar Luluk-Lukman di Gresik, Cak Imin akan Sanksi Anggota DPRD yang tak Bergerak
Hadir dalam acara temu kangen itu anggota DPR RI Zainud Tauhid Sa'adi, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M. Asrorun Niam Sholeh, mantan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Idy Muzayyad, dan Ketua Umum Presidium Nasional MA IPNU Hilmi Muhammadiyah.
Soal dibuang ke Pacitan oleh Cak Imin saat pencalegan itu tampaknya sangat membekas dalam perjalanan politik Azwar Anas. Buktinya, ia beberapa kali mengungkap peristiwa tak enak tersebut dalam acara dan pertemuan – terutama non formal.
Azwar Anas saat itu tampak geram pada Cak Imin. Bahkan saat hadir dalam acara parpol di Surabaya ia tampak mengungkapkan kekesalannya.
Baca Juga: PKB Gelar Konsolidasi Pemenangan Paslon Luman dan Mudah di Pasuruan
"Wong saya dibuang, sekarang buktinya jadi bupati," kata Azwar Anas.
Meski demikian ia merasa bahwa peristiwa tersebut ada hikmahnya. "Saya menyampaikan terima kasih berkat doa para kiai saya terpaksa jadi bupati,” kata tokoh muda yang dikenal dekat dengan Jenderal R Hartono, mantan KSAD itu.
Ketika menjadi calon Bupati Banyuwangi ia masih sempat diusung PKB dan PDIP. Namun saat nyalon bupati periode kedua, Azwar Anas memilih meninggalkan PKB. Ia murni jadi kader PDIP. Hingga sekarang.
Baca Juga: Perseteruan PAN dan PKB di DPRD Kota Blitar, Koalisi Pilwali Terancam Bubar
Ketika lengser dari Bupati Banyuwagi, Azwar Anas menyiapkan istrinya, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas. sebagai calon bupati. Kini suami-istri itu sama-sama jadi pejabat penting. Ipuk jadi Bupati Banyuwangi, sedang Azwar Anas menjabat MenPANRB. Selamat dan sukses! (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News