4 Pelaku Penganiayaan Pesilat Sudah Tertangkap, Mereka Mengaku Pukul Perut Korban Berkali-kali

4 Pelaku Penganiayaan Pesilat Sudah Tertangkap, Mereka Mengaku Pukul Perut Korban Berkali-kali Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro saat ungkap kasus.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Para pelaku penganiayaan terhadap asal Pucang yang tewas beberapa waktu lalu saat uji kenaikan tingkat kini sudah tertangkap, Selasa (20/9/2022).

Mereka mengaku tega melakukan pemukulan pada perut korban berulang kali gara-gara korban dianggap tidak serius saat menjalani ujian itu.

Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi

Para pelaku yang sudah tertangkap itu berjumlah empat orang. Mereka adalah EAN (25) selaku koordinator kepelatihan, MAS (16) selaku penguji, FLL (19) penguji, lalu MRS (18) penguji.

Kapolresta Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro menjelaskan, mereka masing-masing memiliki peran memukul perut korban lantaran korban disebut cengengesan dan tidak serius saat mengikuti ujian.

"Sehingga pukulan swing mengarah ke arah perut dilakukan dengan maksud pembinaan. Selain pukulan swing, mereka juga menendang perut korban," cetusnya.

Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO

Selain itu menurut pengakuan tersangka, gerakan korban banyak melakukan kesalahan. Semakin parah, ketika korban diberi pukulan pembinaan malah melontarkan umpatan kata-kata kotor kepada para penguji itu.

"Para pelaku ini diancam dengan pasal 170 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara," ujarnya.

Saat ditanya perihal adakah sanksi tertentu pada organisasi silat terkait, Kombes Pol Kusumo mengaku sudah melakukan dialog dengan para pengurus organisasinya agar lebih memperhatikan lagi protokol keamanan.

Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai

"Jangan sampai ada tindak kekerasan berlebihan yang bisa menyebabkan kehilangan nyawa. Tindakan kekerasan saja tidak diperbolehkan, apalagi sampai berlebihan," terangnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, remaja usia 17 tahun bernama Alif Riski Almasih tewas usai mengikuti ujian kenaikan tingkat salah satu di .

Dia tewas usai mendapatkan perawatan medis dan sempat koma di RSUD . Dari hasil pemeriksaan dokter, Alif tewas lantaran ada penyumbatan darah pada saluran pernapasannya. (cat/ari)

Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral, Sopir Truk Sampah Dihajar Oknum Polisi, Korban Laporkan ke Propam':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO