Lestarikan Warisan Budaya, 435 Siswa di Gresik Ikuti Lomba Mewarnai Damar Kurung

Lestarikan Warisan Budaya, 435 Siswa di Gresik Ikuti Lomba Mewarnai Damar Kurung Para siswa saat mengikuti lomba menggambar dan mewarnai Damar Kurung. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ratusan siswa di Kota Pudak mengikuti lomba menggambar dan mewarnai damar kurung (lampion kayu berbentuk segi empat) yang digelar di MI Ma'arif NU Manbaur Rohmah, Kecamatan Kebomas, Sabtu (1/10/2022). Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya lokal.

"Senang sekali bisa ikut. Ini baru pertama kali menggambar dan mewarnai damar kurung," kata salah satu peserta, Khaira.

Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean

Sementara itu, Kepala MI Ma'arif NU Manbaur Rohmah, Hamidatusaaidah, mengatakan bahwa ada ratusan siswa dari sejumlah lembaga sekolah yang mengikuti kegiatan ini. Ia menyebut, acara mengambil tema damar kurung karena merupakan karya yang diakui Kemendikbud sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) sejak 5 tahun lalu.

"Jadi, ini upaya melestarikan tradisi, apalagi damar kurung adalah warisan budaya asal . Kalau bukan kita siapa lagi? Sebenarnya, lomba gambar damar kurung digelar setiap tahun, namun sempat vakum karena pandemi Covid-19 dan tahun ini kita mulai lagi, Kita tularkan semangat ini ke anak-anak dari TK maupun tingkat sekolah dasar. Ada 435 siswa yang ambil bagian," paparnya.

"Dalam kesempatan ini, peserta juga diajak membuat damar kurung dengan rangka kayu dan hasil karyanya bisa dibawa pulang. Tak hanya menggambar dan melukis, ada juga lomba kolase, yel-yel, dan shalawat. Selain menjalin silaturahmi lembaga yang ada di , kita juga ingin menggali potensi anak di bidang budaya," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis

Menurut Novan Effendy dari Damar Kurung Institut, sudah sepatutnya siswa dikenalkan sejak kini warisan budaya yang dimiliki Kabupaten . Ia menjelaskan, damar kurung awalnya dipopulerkan oleh Mbah Masmundari dan sebuah lentera berbentuk khas ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari warga pesisir.

"Harapan kami agar tidak punah. Kami terus berupaya melestrikan agar generasi mendatang juga tahu dan mengenali apa itu damar kurung," ucap Novan. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO