GRESIK, BANGSAONLINE.com - Proyek penataan 7 ruas kawasan Kota Gresik Lama ditargetkan rampung akhir Oktober 2022. Saat ini, rekanan pelaksana proyek tengah melakukan penyempurnaan pekerjaan (finishing).
"Ada adendum (perpanjangan). Akhir bulan Oktober ini ditargetkan rampung," ucap Kepala Dinas Cipta Karya dan Permukiman (DCKP) Gresik, Ida Lailatussa'diyah, saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Senin (3/10/2022).
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Ia mengatakan bahwa sesuai kontrak awal, proyek penataan 7 kawasan Kota Gresik Lama rampung pada September. Tapi, pelaksanaan pekerjaan terganggu karena ada sejumlah kendala seperti penataan kabel.
"Sebenarnya kontrak September rampung. Tapi ada kendala pelaksanaan, ada perpanjangan waktu. Banyak utilitas seperti PLN,.Telkom, dan Fist Media, sehingga dilakukan adendum dari satuan kerja sampai Oktober," paparnya.
Saat ini, kata Ida, pelaksanaan pekerjaan dalam tahap finishing seperti proses pengaspalan jalan, pemasangan lampu, pembuatan tempat taman, dan lainnya. Ia menyebut, proyek penataan 7 kawasan Kota Gresik Lama dibiayai APBN Rp47 miliar.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Selain dikenal sebagai Kota Lama juga dikenal dengan Kota Bandar Grissee. Daerah yang terdiri dari Kampung Arab, Pecinan, Melayu, Kolonial dan Pribumi tersebut disulap menjadi multi-etnis.
"Kawasan ini bakal dihidupkan dengan pembangunan destinasi Wisata Heritage," tuturnya.
Sejumlah bangunan kuno yang dibangun sejak abad ke-14 luasnya sekitar 60 hektare. Bangunan akan disulap menjadi icon destinasi wisata toleransi satu-satunya di Indonesia.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Ada tiga kampung yang sudah dalam proses revitalisasi. Pertama, kampung Kemasan atau Pribumi. Kedua, kampung Pecinan. Ketiga, kampung Arab.
Dari tiga kampung etnis tersebut, lanjut Ida, ada tujuh ruas yang dilakukan revitalisasi. Yaitu, Jalan Kramatlangon, Jalan Malik Ibrahim, Jalan Agus Salim, Jalan KH Zubair, Jalan Basuki Rahmat, Jalan AKS Tubun, dan Jalan Setia Budi.
"Pembangunan kawasan ini akan disesuaikan dengan ciri khasnya masing-masing. Di Kawasan Kampung Pribumi misalnya, semua infrastruktur akan dibuat dengan konsep kolonial. Di Kampung Arab juga akan dibangun seperti nuansa di Saudi Arabia. Begitu juga di kawasan Kampung Pecinan seperti nuansa negeri tirai bambu. Jadi, setiap kawasan bangunan disesuaikan dengan etnis masing-masing," urai Ida. (hud/mar)
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News