MALANG, BANGSAONLIE.com - Wanita yang rekaman suaranya sempat viral lantaran mengaku sebagai penjual dawet saat tragedi Kanjuruhan, akhirnya memberikan klarifikasi.
Dari informasi yang dihimpun, wanita tersebut bernama Suprapti Fauzie. Diketahui, Suprapti merupakan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang.
Baca Juga: Pembayaran JKN dengan Autodebit, Makin Praktis dan Bebas Ribet
PSI pun membenarkan, bahwa Suprapti sempat viral setelah mengaku sebagai penjual dawet di Stadion Kanjuruhan.
Kemunculan Suprapti, 'Penjual Dewet Kanjuruhan' itu terekam dalam video yang diunggah @AremaniaCulture pada twitter.
Dalam video itu, Suprapati meminta maaf kepada keluarga Mas Nawi, salah satu dirigen Curva Nord Arema, yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Masyarakat Semakin Dimudahkan, BPJS Kesehatan Integrasikan Kanal Layanan Tanpa Tatap Muka
Sebelumnya, dalam rekaman suara yang viral, wanita yang mengaku sebagai penjual dawet ini, menyebutkan dirinya sempat menolong salah satu korban bernama Mas Nawi. Ia menyebut bahwa Mas Nawi merupakan seorang pemabuk.
"Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh (sebelumnya sudah minum -minuman keras- semua, red). Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya, yang saya tolong itu, ternyata Mas Nawi itu, juga pemabuk. Itu (Mas Nawi) temannya Wenda. Wenda itu koncoku juga," demikian ucapan Suprapti pada rekaman voice note yang beredar.
Sementara itu, video yang diunggah @AremaniaCulture pada twitter, terlihat sosok Suprapti memakai baju coklat seperti seragam seorang PNS, dengan mengenakan hijab abu-abu, meminta maaf pada keluarga Mas Nawi.
Baca Juga: Wanita ini Bagikan Pengalaman Luar Biasa saat Berobat Menggunakan JKN
"Saya mohon maaf, karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin, saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama Almarhum, ya. Demi Allah saya Lillahi Ta'ala meminta maaf kepada njenengan, memohon dengan sangat tolong maafkan saya bila ada kata saya yang salah, ya, Mbak," katanya dalam video yang diunggah @AremaniaCulture.
Suprapti juga sempat menyebut wanita yang ada di depannya itu adalah Eka, diduga istri Mas Nawi. Dalam foto yang diunggah, terlihat Suprapti menjabat dan mencium tangan Eka sambil menangis.
Dalam kunjungannya ke rumah Mas Nawi, Suprapti menjelaskan tidak ada niat menjelekkan siapa pun. Ia mengaku tidak menyangka jika rekaman suara tersebut menyebar dan menjadi viral.
Baca Juga: Peserta JKN di Malang ini Puas saat Pernah Alami Gangguan Pendengaran
"Karena bukan tujuan saya untuk mencemarkan nama baik Mas Nawi. Tolong dimaafkan, dan untuk Mas-Masnya, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Karena tidak ada tujuan saya untuk menjelekkan siapa pun di sini. Nggih, Mas, Mbak. Mbak Eka. Terima kasih jika panjenengan bisa menerima permohonan maaf saya ini Mbak, nggih, Demi Allah saya enggak ada setting-an apa-apa. Dan saya bukan suruhan siapa-siapa. Mohon maaf yang sebesar-besarnya ya, Mbak Eka, ya," katanya.
"Maaf ya mbak, ya," lanjut Suprapti sambil menangis, setelah itu mencium tangan Eka dengan membungkukkan tubuhnya.
Eka pun memerima permintaan maaf Suprapti sambil mengelus punggungnya.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Online, KCU Malang Permudah Layanan Bagi Masyarakat di Desa
"Nggih. Sampun, sampun (Iya, sudah, sudah)," kata Eka.
Sebelumnya, rekaman voice note berisi kesaksian tragedi Kanjuruhan viral di media sosial. Dalam rekaman itu, seorang perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet menyebut para suporter yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan berbau alkohol. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News