KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri melakukan pelatihan diversifikasi produk olahan nanas kepada kelompok wanita tani (KWT) di Lereng Gunung Kelud tepatnya di Balai Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Sabtu (15/10/2022).
Kegiatan itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan menggandeng mahasiswa dari Polinema Kediri memberikan pelatihan pengolahan buah nanas menjadi pie nanas kepada peserta yang berjumlah sekitar 40 orang.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo menyampaikan, seperti arahan Bupati Hanindhito Himawan Pramana, pelatihan ini terus digenjot supaya muncul keragaman produk yang bisa meningkatkan nilai ekonomi untuk petani.
"Kita harapkan setelah pelatihan ini mereka mampu mengolah buah nanas menjadi olahan pie nanas, sehingga jangkauan pasar meningkat dan tidak terbatas pada penjualan buah segar," katanya.
Menurutnya, di Kecamatan Ngancar adalah salah satu sentra nanas di Bumi Panjalu. Bahkan, nanas Pasir Kelud (PK-1) yang menjadi produk unggulan Kabupaten Kediri ini, menjadi kebanggan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa dan sering dipamerkan kepada tamu yang datang di Jatim.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
"Adanya pelatihan diversifikasi buah nanas ini, nanas yang tidak masuk grade standar mutu untuk dijual buah segar dapat diolah menjadi produk lain, seperti pie nanas. Dengan begitu dapat meningkatkan nilai ekonomi buah nanas.
Untuk nanas kualitas premium (dijual buah segar) kita juga ada," tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, menyambut adanya Bandara di Kediri, pihaknya membangkitkan usaha olahan buah mangga podang di Kecamatan Banyakan.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
Setelah itu, pihaknya juga melakukan pendampingan kepada petani di Kecamatan Tarokan untuk mengangkat mangga podang agar menjadi kelas premium dengan menerapkan standar Good Agricultural Practices (GAP) atau pedoman menjamin kualitas produk.
"Mangga podang selama ini menjualnya masih di pinggir jalan, ini sekarang kita sedang mengangkat kelas yang premium," jelasnya.
Sebelumnya, Mas Dhito sapaan Bupati Kediri, mendorong pengembangan produk unggul pertanian sebagai bentuk strategi pembangunan perekonomian di Bumi Panjalu.
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
Ia mengatakan, adanya Bandara Kediri, diversifikasi produk pertanian harus digenjot. Seperti nanas dan mangga podang, dan diharapkan tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar.
"Produk unggulan ini kita diversifikasi terus produknya, kita kembangkan terus makin banyak dan kita persiapkan dengan adanya bandara di tahun 2023 yang mana tidak sampai satu tahun lagi sudah beroperasi," katanya. (tia/sis).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News