SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Hasil Diseminasi Evaluasi Pilot Project Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) di Surabaya, Selasa (15/11/2022).
Ia berkomitmen untuk mendorong proses digitaliasi kearsipan, baik melalui sistem informasi kearsipan maupun jaringan kearsipan nasional. Hal tersebut diharapkan dapat mendukung proses pelayanan publik kepada masyarakat yang mudah, cepat, transparan, dan akuntabel.
Baca Juga: Khofifah Siapkan Tim Data Center untuk Kawal Perolehan Suara di Seluruh TPS Jatim
“Arsip-arsip selama ini kebanyakan kertas, bila disimpan terlalu lama secara manual, otomatis mudah rusak dan makin sulit dicari. Dengan ekosistem digital yang dibangun di bidang kearsipan akan memberikan kemudahan dalam akses informasi kearsipan, serta jaringan kearsipan yang cepat dan mudah,” paparnya.
Pemprov Jatim, kata Khofifah, terus berupaya melindungi keselamatan dan keamanan arsip-arsip statis untuk percepatan pelayanan publik. Ini dilakukan untuk membangun kebudayaan dan peradaban melalui sistem informasi kearsipan yang diadopsi, diadaptasi dan dimodifikasi dari sistem informasi kearsipan standar internasional.
Menurut dia, arsip merupakan dokumen yang sangat penting dan terkait dengan memori kolektif, serta menyimpan dokumen atau nilai sejarah peradaban suatu bangsa. Tidak hanya itu, kearsipan menjadi salah satu hal yang penting dalam sistem pelayanan publik, .
Baca Juga: Jelang Coblosan, Warga Surabaya ini Dapat Kiriman Minyak Goreng Beserta Foto Paslon Pilgub Jatim
“Ini sekaligus menjawab tantangan kebutuhan saat ini, pemanfaatan sistem informasi kearsipan sangat penting agar masyarakat dapat mengakses berbagai informasi dari sumber-sumber autentik yang disediakan oleh pemerintah,” tuturnya.
Digitalisasi kearsipan juga menjadi bagian dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yakni penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya serta efisiensi berbasis elektronik.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Penghargaan Penyokong Pembangunan IKN
“Kemudahan dalam akses informasi kearsipan akan meningkatkan literasi digital masyarakat sehingga menjadi barometer keberhasilan proses transformasi digital yang tengah kita tempuh saat ini,” kata Khofifah.
Pemprov Jatim melalui dinas perpustakaaan dan kerasipan telah melakukan digitalisasi manuskrip turots atau kitab klasik karya para ulama Jatim terdahulu. Manuskrip digital ini dilakukan tim Dinas Perpustakaaan dan Kerasipan Provinsi Jatim ke berbagai pondok pesantren maupun berbagai daerah di Jatim.
Di mana kitab-kitab yang sudah lapuk ataupun naskah kuno yang masih tersimpan secara manual, akan dibantu untuk dialihmediakan atau dilakukan manuskrip digital. Bahkan, naskah kuno tersebut diberikan semacam tempat penyimpanan.
Baca Juga: Sukses Majukan Desa, Khofifah Dianugerahi Penghargaan Figur Akselerator Kemajuan Jawa Timur
“Kami juga melakukan preservasi atau restorasi. Caranya naskah kuno tadi diberikan seperti tisue jepang, ini diharapkan bisa awet disimpan lama sehingga nilai keilmuan yang ada dalam kitak tersebut dapat dipelajari dan dikaji kembali,” urai Khofifah.
Untuk itu, ia mendukung pelaksanaan JIKN dan Sistem Informasi Kearsipan Nasional. Melalui JIKN ini, akan terbentuk sistem jaringan informasi dan sarana pelayanan arsip secara nasional yang dikelola oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
JIKN merupakan sistem jaringan informasi dan sarana pelayanan untuk arsip dinamis; dan arsip statis. Sedangkan SIKN adalah sistem informasi arsip secara nasional yang dikelola oleh ANRI menggunakan sarana jaringan informasi kearsipan nasional.
Baca Juga: Isi Masa Tenang, Khofifah Ziarah ke Makam Kiai Wahab Chasbullah dan Kiai Bisri Syansuri di Jombang
“JIKN memiliki peran penting dalam konteks negara kesatuan, sebagai sarana bantu penyatuan riwayat dokumenter yang tersebar di antara penyelenggara kearsipan di Indonesia. Apalagi di negara kita ada banyak arsip yang tersimpan diantara penyelenggara kearsipan lintas wilayah maupun lintas sektor,” ujarnya.
“Tentunya adanya JIKN ini memudahkan para pengguna arsip mengakses khasanah arsip bangsa secara lebih mudah, cepat dan murah sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan arsip oleh masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala ANRI, Imam Gunarto mengatakan rakor ini salah satunya membahas cara untuk memindahkan sistem arsip ke sistem digital. Melalui implementasi ini diharapkan akan ada arsip nasional dalam satu jaringan portal Nasional.
Baca Juga: Khofifah-Emil Kenang Sosok Bung Karno dan Kedekatannya dengan Ulama NU
Menurutnya, kinerja kearsipan Jatim tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Dimana tahun lalu kinerja Jatim di bidang kearsipan masih ada 10 kabupaten kota yang merah, saat ini tinggal dua.
“Artinya kalau mau tinggal landas ke digital, Jawa Timur untuk ini sudah sangat memungkinkan di 2024 dan Provinsi Jawa Timur bisa menjadi provinsi yang terdepan untuk memindahkan sistem kearsipan ke digital,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah bersama Kepala ANRI, Imam Gunarto, turut melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara ANRI dengan Pemprov Jatim tentang Sinergitas Program Bidang Kearsipan.
Baca Juga: Khofifah Dorong Guru Terus Belajar dan Adaptasi Hadapi Perubahan Zaman di Peringatan HGN 2024
Ruang lingkup kerjasama itu meliputi pembinaan dan pengembangan SDM bidang kearsipan seperti diklat penciptaan fungsional arsiparis, serta Pengembangan Pusat Studi Arsip Kebencanaan Vulkanik Jawa Timur seperti studi kelayakan dan penyusunan grand design pembangunan pusat studi arsip kebencanaan vulkanik di Jatim. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News