Miris! Piala Dunia 2022 Qatar Terancam Sepi Penonton

Miris! Piala Dunia 2022 Qatar Terancam Sepi Penonton Piala Dunia 2022 Qatar terancam sepi penonton karena berbagai asalan. (foto: instagram qfa)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perhelatan 2022 yang berlangsung di Qatar akan resmi dimulai pada hari ini. Namun, keramaian dan keriuhan yang biasa terdengar sebelum seperti lenyap di edisi kali ini.

Suasana yang biasanya hadir dalam lantunan theme song resmi, publisitas iklan bertema , promosi di media sosial, hingga acara nonton bareng (nobar) belum terasa gebyarnya hingga beberapa jam sebelum kick off 2022 digelar.

Baca Juga: Lapas II B Tuban Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Australia

Ada sejumlah alasan mengapa event empat tahunan itu tidak seramai pada edisi-edisi sebelumnya. Banyaknya polemik terkait tuan rumah, rumor hak asasi manusia (HAM), hingga waktu pelaksanaan yang tak biasa menjadi alasan mengapa tahun ini terasa hambar.

Seperti diketahui, jadwal 2022 akan dimulai pada Minggu (20/11/2022), pukul 23.00 WIB. Sementara laga final akan diselenggarakan pada 18 Desember mendatang.

Pembukaan acara akan digelar di Al Bayt Stadium, Al Khor, pada pukul 21:42 WIB dengan dimeriahkan sejumlah penyanyi seperti personil BTS Jungkook dan penyanyi fenomenal asal India Nora Fatehi. Acara akan dilanjutkan dengan pertandingan perdana yang menghadirkan tuan rumah Qatar bersua melawan Ekuador.

Baca Juga: Begini Cara Beli dan Harga Tiket Piala Dunia U-17

2022 Qatar akan melibatkan 32 kontestan dengan total laga sebanyak 64 di delapan stadion.

Pada edisi kali ini menjadi event pertama yang digelar menjelang musim dingin atau pada akhir tahun. Dalam 22 edisi sebelumnya yang sudah berlangsung sejak 1930, kegiatan tersebut selalu diadakan menjelang atau selama musim panas yakni antara Mei, Juni, dan Juli. Pada bulan-bulan tersebut, liga sepak bola dunia sudah menyudahi perjalanan satu musimnya.

Jadwal pelaksanaan 2022 Qatar pada Desember yang tak umum ini juga membuat keriuhan edisi kali ini seolah tenggelam. Pasalnya, event empat tahunan ini berlangsung saat liga-liga sepak bola top dunia di dunia masih berjalan. Liga-liga pun terpaksa diliburkan di tengah musim.

Baca Juga: Menteri Basuki Sebut Semua Stadion untuk Piala Dunia U-17 Siap Digunakan

Saat persaingan di liga lokal masih sangat terasa, tiba-tiba muncul. Jeda waktu yang sangat singkat ini juga membuat perencanaan tim nasional sangat terbatas menjelang .

Pada edisi sebelumnya, suasana sudah semarak setidaknya sebulan sebelumnya. Laga ujicoba atau info seputar persiapan tim nasional akan mewarnai banyak pewartaan yang menyemarakkan atmosfer tersebut.

2022 Qatar yang dimulai pada 20 November hingga 18 Desember bisa bersamaan dengan cuaca panas yang melanda Qatar.

Baca Juga: Hasil Timnas Indonesia vs Brunei di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Garuda Menang 6-0

Suhu pada siang hari bulan Desember berada di kisaran 33-34 derajat Celcius dan pada malam hari 26 derajat Celcius

"Cuaca di Qatar mempunyai suhu kisaran di atas 30 derajat Celcius. Ini lebih panas dibandingkan dengan rata-rata suhu cuaca normal Eropa utara. Pemain akan mengoptimalkan fisik mereka demi laga sehingga akan membebani jantung, paru-paru, dan peredaran darah," ujar Jack Wilson, intelektual di bidang olahraga di Porsche Human Performance Centre, dikutip dari ESPN.

Hal lain yang menjadi alasan sepinya suasana kali ini yakni kurang bergemanya theme song resmi Qatar.

Baca Juga: Erick Thohir Usulkan Piala Dunia U-17 Digelar di 4 Kota, FIFA Disebut Optimis soal Stadion

Lagu resmi adalah salah satu yang paling ditunggu selain maskot yang menjadi ikon 2022.

Pada penyelenggaraan edisi sebelumnya, theme song biasanya sudah tidak asing di telinga penggemar sepak bola sebulan sebelum kick off.

Banyaknya polemik seputar penunjukan Qatar sebagai tuan rumah juga membuat gaung tidak seramai biasanya. Selain itu, banyaknya isu pelanggaran HAM selama perencanaan justru berhembus lebih kencang.

Baca Juga: RESMI! FIFA Tunjuk Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17

Qatar terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara 2022 sejak 2010. Negara penghasil minyak tersebut mengalahkan Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Namun, terpilihnya negara di kawasan teluk itu dibarengi dengan sejumlah kontroversi. Qatar dicurigai telah menyuap sejumlah pejabat FIFA untuk memenuhi keinginannya menjadi tuan rumah. Mantan Presiden UEFA Michel Platini, mantan Presiden FIFA Sepp Blatter, serta 16 pejabat yang ada di dalam FIFA bahkan ikut terseret.

Awal November lalu, Sepp Blatter mengakui terpilihnya negara yang beribu kota Doha sebagai tuan rumah merupakan sebuah kesalahan.

Baca Juga: Ganjar Tak Menyesal Tolak Timnas Israel, Telp Gubernur Bali soal Atlet Israrel di World Beach Games

"Qatar merupakan sebuah kesalahan. Pilihan yang buruk. Qatar terlalu kecil untuk penyelenggara . Sepak bola dan juga terlalu besar untuk hal itu," tutur Blatter, seperti dikutip dari Reuters.

Selain penunjukan yang penuh polemik, Qatar juga banyak dikecam karena dinilai banyak melakukan pelanggaran HAM sejak pertama kali diumumkan.

Pemerintah Qatar sendiri sudah menghabiskan anggaran dana hingga US$ 200 miliar untuk keberhasilan . Anggaran dana tersebut 20 kali lipat lebih tinggi dibandingkan yang dihabiskan di 2018 yang diselenggarakan di Rusia.

Baca Juga: Daftar Juara, Pemain Terbaik dan Top Skor Piala Dunia, 1930-2022

Media online dari Inggris, The Guardian melaporkan setidaknya lebih 6.500 pekerja migran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka tewas di Qatar sejak ditunjuk sebagai penyelenggara 2022. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja di bidang konstruksi.

Ketatnya kebijakan serta mahalnya tiket dan sewa hotel juga menentukan antusiasme penggemar luar negeri untuk mendukung secara langsung tim kesayangannya. (git).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Persiapan ke Piala Dunia, Timnas Disabilitas Sepak Bola Latihan di Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO