MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar pameran produk unggulan berbasis agribisnis, pada 23-24 Nopember 2022. Acara di Lapangan Badung, Desa Kedung Lengkong, Kecamatan Dlanggu, itu dipandegani Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto.
Event tahunan tersebut diikuti petani yang tersebar di bawah wilayah binaan balai penyuluh pertanian (BPP) disperta dan perwakilan pengurus KTNA.
Baca Juga: KPU Mojokerto: Hasil Audit Dana Kampanye Pasangan Idola dan Mubarok Sama-sama Patuh
Sejumlah perlombaan digelar dalam momen tahunan tersebut. Di antaranya lomba stan indah, inovasi produk, lomba tumpeng berbahan dasar jagung, dan penyerahan penghargaan komoditas pajale (padi, jagung, kedelai) award.
Sementara penjurian dilakukan oleh tim dari disperindag, diskominfo, dan SMK. Hadiah dari lomba ini diserahkan langsung oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.
Sebagai pemenang lomba, yakni BPP Pacet berhak mendapatkan sejumlah dana pembinaan untuk lomba stan indah. Berikutnya adalah BPP Kutorejo dan BPP Trowulan untuk juara 2 dan 3.
Baca Juga: Ratusan ASN Kabupaten Mojokerto Ikuti Senam Massal Peringatan HUT Korpri ke-53
Untuk kategori inovasi produk, juara 1 adalah Kecamatan Trawas, Dawarblandong, dan Mojosari. Kategori tumpeng olahan yakni Kecamatan Jatirejo, Puri, dan Kemblagi.
Sementara produktivitas terbaik di komoditas padi adalah Kecamatan Pacet, komoditas jagung Kecamatan Trowulan, dan Kecamatan Bangsal untuk kedelai.
Dalam pameran tersebut, terungkap Disperta Kabupaten Mojokerto telah menerapkan teknologi pertanian smart farming. Terobosan pertanian modern yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut adalah pengembangan dan pemanfaatan screen house untuk meningkatkan produksi komoditas hortikultura di luar musim tanam cabai, bawang, dan komoditas bernilai ekonomi tinggi.
Baca Juga: Diikuti Ratusan Peserta, Pemkab Mojokerto Gelar MTQ II
Ini sesuai dengan harapan Bupati Ikfina Fahmawati. Bupati dalam sambutannya mendorong agar disperta menerapkan iptek untuk mendorong pola pertanian konvensional.
“Bagaimana kita bisa mempunyai sistem yang baik. Sesuai jargonnya petani maju, mandiri, dan modern. Maju itu harus lebih baik, jangan konvensional terus seperti yang kemarin-kemarin. Ini yang membuat kita tidak maju-maju, sementara iptek terus berkembang,” kritik bupati.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
Bupati mengatakan, kondisi lahan pertanian di daerahnya tidak tetap sama. Lahan pertanian mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.
“Ditambah lagi kita menghadapi iklim yang berubah sama sekali. Cuaca tidak sama dengan dulu yang bisa diprediksi, batasnya jelas. Sekarang nggak bisa. Petani harus menyesuaikan segala perubahan ini. Teman-teman penyuluh harus menyesuaikan iptek dalam mendampingi petani-petani,” katanya.
Orang nomor satu di Pemkab Mojokerto itu mendesak agar disperta menjadi pusat pelayanan teknologi pertanian.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Rapat Terbatas Penanganan Bencana, Pj Ali Kuncoro: Koordinasi dengan Pemkab
“Kembangkan teknologi-teknologi. Gunakan lahan di halaman disperta sebagai contoh. PR-nya banyak. Kita harus menggunakan teknologi modern,” imbuh Ikfina.
Ia juga mendorong disperta agar mengupayakan ketahanan pangan secara nasional, khususnya di Kabupaten Mojokerto. Kemudian bagaimana dunia pertanian, perkebunan, dan peternakan semakin meluaskan lapangan pekerjaan di Kabupaten Mojokerto.
Bupati juga meminta agar perangkat kerja daerah memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan informasi terkait dengan apa yang dilakukannya dan menyampaikan program-program ke masyarakat.
Baca Juga: Bupati Mojokerto Serahkan Bantuan Truk ke Polisi Pascacuti Kampanye
“Semua kegiatan yang kita lakukan masyarakat berhak tahu, bahwa Pemkab Mojokerto sudah bekerja betul telah melaksanakan program pembangunan di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan,” katanya.
Tidak hanya itu, Ikfina juga meminta disperta memetakan proyeksi pemasaran dengan peningkatan akses pertanian.
“BK desa sudah banyak digunakan jalan usaha tani (JUT). Maka hasil pertaniannya harus cocok yang bisa dilewati angkutan kendaraan besar. Kita harus membuat koneksi jejaring (untuk pemasaran distribusi pertanian). Harus dipetakan apa yang akan dilakukan disperta,” pungkasnya.
Baca Juga: Dalam Sehari, Pemkab Mojokerto Raih 2 Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah, mengungkapkan gebrakannya untuk mendorong produksi pertanian.
“Langkah untuk mendongkrak produk unggulan pertanian di Kabupaten Mojokerto salah satunya adalah membuat pameran. Wujud kita mendampingi petani, peternak, perkebunan di Kabupaten Mojokerto. Kita menciptakan pasar agar produk unggulan kita bisa go, terkenal. Kalau terkenal pasti masyarakat diluar Mojokerto akan datang ke Mojokerto,” paparnya.
Ia menjelaskan pihaknya telah melaksanakan program pertanian modern. “Kita melakukan terobosan smart farming screen house, kita mendapat kegiatan dari Kementan melalui sarana prasarana melalui tanaman organik. Kita memunculkan petani-petani milinial, biar seneng. Menanamnya tinggal mencet HP yang ada mengingatkan waktu pemupukan, menyiram, memanaskan. Petani tetap asyik kok,” jelasnya.
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
Selain itu, pihaknya juga sudah memvideo produk dalam pemeran ini. “Kita kerja sama dengan kominfo dan media untuk menggaungkan produk-produk unggulan Kabupaten Mojokerto. Kita sama-sama membangun melalui produk-produk unggulan,” katanya.
Ia juga memaparkan tujuan kegiatan pameran ini. Yakni mengenalkan produk unggulan di wilayah BPP di 18 kecamatan dan perwakilan pengurus KTNA. Meningkatkan daya saing pemasaran, meningkatkan omzet produk yang dipasarkan, dan meningkatkan kreativitas peserta pameran. Menjadikan momen yang sangat strategis untuk memperlihatkan produk unggulan yang sangat strategis kepada masyarakat. (adv/nin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News