SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meminta kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan guru di Jawa Timur untuk bekerja profesional, berlaku adil, imparsial, dan tak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Hal itu menjadi pesan yang ia tekankan saat memberi arahan dalam Upacara Peringatan Hari Guru Nasional, HUT ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan HUT ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di halaman Gedung Negara Grahadi, Senin (5/12/2022).
Baca Juga: Adhy Karyono Lantik 4 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pemprov Jatim
"Baik guru maupun ASN secara esensi memiliki kesamaan peran penting dalam merawat keberlangsungan kehidupan bangsa. ASN dan guru dipertemukan dalam misi pelayanan dan pengabdian," kata Khofifah.
Ia menjelaskan, Korpri dibentuk agar birokrasi negara dan kalangan pegawainya berkonsentrasi pada kerja-kerja profesional, imparsial, dan sebagai aparat negara melayani warga negara.
Baca Juga: Tok! MK Tolak Gugatan Risma-Gus Hans, Khofifah-Emil : Ayo Bersatu Bangun Jawa Timur
Pun begitu dengan peringatan Hari Guru yang dilakukan setiap tanggal 25 November. Hari Guru diputuskan untuk mengenang dedikasi para guru yang pada 29 November 1945 mendirikan Persatuan Guru Republik Indonesia.
"PGRI dibentuk sebagai organisasi masyarakat yang bertujuan dalam ranah pendidikan turut berjuang mempertahankan keberlangsungan Republik Indonesia dalam perjalanan Republik Indonesia," ungkapnya.
Rakyat dalam republik Indonesia adalah Tuan dan Puan yang memiliki hak untuk terlibat berpartisipasi dalam urusan-urusan politik dan pemerintahan bagi pemajuan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga: Pesan Khofifah di Hari Persaudaraan Manusia Internasional
Untuk itu ia berpesan agar para ASN dan guru memberikan dedikasi dan pengabdian dengan ikhlas dan imparsial. Selain itu, kerja profesional menjadi hal utama yang tidak bisa dielakkan.
"Jadi jangan pernah melakukan layanan secara diskriminatif baik untuk ASN maupun untuk para guru," pesannya.
Tak hanya itu, mantan Menteri Sosial ini juga menekankan hal penting bagi ASN dan guru untuk menghadirkan kualitas kerja di Jawa Timur yang berbasi IKI (Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi). Hal tersebut ia tekankan untuk membentuk warga, anak-anak masa depan Jawa Timur, dan anak bangsa sebagai warga yang berkualitas sebagai game changer.
Baca Juga: Gelar Rakor UPZ, Baznas Jatim Siapkan Program Santunan 15 Ribu Anak Yatim di Ramadan Tahun ini
Khofifah menerangkan, game changer memiliki makna agensi yang memiliki daya cipta, kecerdasan dan ketahanan mental untuk menjadi pengubah jalannya permainan, pengubah jalannya sejarah.
"Para guru dan ASN harus berani untuk membangun inisiatif, harus melakukan kolaborasi karena kolaborasi adalah sebuah keniscayaan, dan inovasi juga adalah sebuah keharusan. Di tangan panjenengan semua salah satunya tugas berat dalam jalan pengabdian ini dilakukan," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Khofifah juga menganugerahkan penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas dan Perak kepada sejumlah insan berprestasi di Jawa Timur yang telah berprestasi dan berkontribusi terhadap kemajuan Jawa Timur. Penghargaan tersebut diberikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/877/KPTS/013/2022. (dev/mar)
Baca Juga: Khofifah Dukung KH M Yusuf Hasyim Sebagai Pahlawan Nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News