JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Komitmen Gubernur Khofifah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur melalui pemberdayaan pesantren membuahkan hasil membanggakan.
Program Pengembangan EKOnomi Masyarakat berbasis Pesantren (Eko-Tren) dengan Konsep One Pesantren One Product (OPOP) meraih Top Terpuji dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022 Kemenpan RB.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Gubernur mengatakan, Eko-Tren OPOP dibentuk untuk memberdayakan kemandirian pesantren dengan menciptakan lapangan kerja, peningkatan usaha pesantren yang melibatkan santri dan alumni. Dengan semakin banyaknya pesantren yang terlibat dalam program ini, diyakini semakin banyak masyarakat yang perekonomian dan kesejahteraannya meningkat.
“Jawa Timur ini gudangnya pesantren, jumlahnya yang sangat besar tentu akan berpengaruh terhadap masyarakat, saya optimis dengan menggerakkan dan melibatkan pesantren dalam kemandirian ekonominya, akan memberikan pengaruh besar pada percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Khofifah usai menerima anugerah Top Terpuji KIPP 2022 Kemenpan RB di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan, dalam pengembangan Eko-Tren OPOP ada 3 pilar utama yang dibangun yaitu Pesantrenpreneur, Santripreneur, dan Sosiopreneur. Pesantrenpreneur, lanjutnya, adalah pemberdayaan ekonomi pesantren melalui koppontren dan badan usaha lainnya.
Lalu santripreneur merupakan pemberdayaan santri menjadi entrepreneur melalui laboratorium kewirausahaan dan vokasional skill. Sedangkan sosiopreneur adalah upaya pemberdayaan usaha alumni pesantren melalui sinergi dan kolaborasi dengan usaha ponpes dan masyarakat.
"Sampai saat ini telah bergabung 750 pesantren dalam pesantrenpreneur dan lebih dari 100 ribu santri yang terlibat dalam santripreneur," jelasnya.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan dalam pengembangan 3 pilar Eko-Tren OPOP tidak bisa jika hanya pesantren yang berupaya. Ia menegaskan harus melibatkan banyak pihak seperti Pemerintah, Media, Akademisi, _private sector_ dan masyarakat.
Mantan Menteri Sosial RI ini berharap kolaborasi Hexahelix akan ada 6 aspek fasilitasi yang dilakukan. Yaitu kelembagaan dan usaha, SDM, produk, pemasaran, dan pembiayaan dapat dilakukan dengan optimal. Bank Indonesia misalnya, lanjutnya, telah membantu pada aspek kurasi produk, sertifikasi halal, juga pelatihan juru sembelih halal.
Sedangkan dengan Perguruan Tinggi , Gubernur Khofifah mengungkapkan telah ada kerjasama yang dilalukan dengan UNUSA, ITS Surabaya, UNISMA dan perguruan tinggi lainnya. Lalu dengan swasta kerjasama telah dibangun dengan Bank Jatim Syariah, Pertamina, Grab, pemetaan potensi ekonomi oleh ICSB, Forum Kerjasama Koppontren.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Dan yang membanggakan, Eko-Tren program Gubernur Khofifah telah direplikasi oleh 11 Kab/Kota yaitu Kota Madiun, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto dan Kabupaten Lamongan, Magetan Jombang Gresik Blitar, Sidoarjo dan Trenggalek, Ngawi serta Provinsi Kalimantan Selatan.
Menurutnya inovasi ini mudah untuk direplikasi karena saling berkesinambungan dan melibatkan semua unsur dalam ekosistem juga pendekatan pemberdayaan melalui 6 aspek fasilitasi mulai kelembagaan hingga pemasaran.
Gubernur Khofifah berharap Eko-Tren mampu mewujudkan kemandirian ekonomi pondok pesantren dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Adanya peningkatan omset usaha dan aset ponpes serta kontribusi kepada pesantren meningkat.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
"Penuruan angka kemiskinan Jawa Timur pada Susenas Maret 2022 mencapai 391 jiwa adalah penurunan kemiskinan yang tertinggi se-Indonesia. Mungkin ini juga akibat dari adanya program Eko-Tren yang telah mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dalam mewujudkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, melalui penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat dan penurunan jumlah penduduk miskin," pungkasnya.
Di akhir Gubernur Khofifah menyampaikan terimakasih atas ikhtiar semua pihak, pengasuh pesantren, tim OPOP, semua tim pendampingan baik dari dinas Kope4asi dan UKM, Bank Indonesia, Perguruan Tinggi , Swasta, lembaga perbankan dan sebagainya.
"Apresiasi top 45 dari Kemenpan RB ini semoga menjadi penguat semangat untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis pesantren lebih kuat lagi kedepan" tutup Khofifah mengahiri penjelasan atas penghargaan ini. (dev/mar)
Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Banjarmasin, Khofifah Sampaikan Pesan Persatuan dan Persaudaraan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News