LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Direktur Perumda Air Minum Lamongan, M. Ali Mahfudi, mengatakan bahwa pada akhir November lalu, setoran pendapatan asli daerah (PAD) dari pihaknya sudah 100 persen dari target yang ditentukan pemerintah daerah setempat.
"Tercapainya target PAD ini, tentu tidak lepas dari semakin sehatnya kegiatan usaha yang dilakukan Perumda Air Minum Lamongan," ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Kamis (15/12/2022).
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
Menurut dia, pencapaian FCR (Full Cost Recovery ) pada Perumda Air Minum Lamongan, merupakan salah satu indikator kesehatan keuangan. Ke depan cakupan layanan SR di wilayah selatan diharapkan terus bertambah seiring berfungsinga pipa di Mojolagres.
Berbagai strategi peningkatan FCR terus dilakukan, mulai dari meningkatkan cakupan layanan, reklasifikasi pelanggan, peningkatan pemakaian konsumsi rata-rata, hingga rasio karyawan dengan total jumlah sambungan rumah terus dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat serta kesehatan keuangan terus terjaga.
“Melalui strategi peningkatan cakupan layanan, kami menerapkan kebijakan, yakni mewajibkan pengembang perumahan baru untuk memasang jaringan perpipaan air minum sesuai dengan perbup tentang sarana prasarana utilitas, pemanfaatan Idle Capacity terpasang, penambahan IPA plosowahyu 100 LTR/detik, penambahan jaringan perpipaan serta melaksanakan RDS survey pelanggan rencana pengembangan,” paparnya.
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
Selain itu, kata Ali, Perumda Air Minum Lamongan juga melakukan peningkatan pemakaian konsumsi rata-rata melalui peningkatan kualitas layanan menjadi 24 jam, pemeliharaan jaringan perpipaan secara rutin dan berkala, hingga menurunkan angka kehilangan air.
Sementara dalam mendukung kegiatan NUWSP di Lamongan pada 2020-2022, berbagai kegiatan diselenggarakan baik menggunakan dana APBD maupun APBN, seperti target pengembangan cakupan layanan/SR baru NUWSP yang berjumlah 3.000 SR di wilayah IPA Babat.
Pun demikian dengan target pengembangan cakupan layanan/SR baru diluar wilayah NUWSP yang berjumlah 866 SR di wilayah pelayanan Offtake Mantup, Sumur Brondong, WTP Waduk Gondang dan IPA Plosowahyu.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Ali menyebut, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Lamongan dalam penyediaan air minum, terutama pada perusahaan yang dipimpin dengan memberikan payung hukum dalam bentuk keputusan bupati tentang penentuan tarif dasar, serta melaksanakan koordinasi dengan pemerintah pusat, BUMN, maupun swasta dalam pelaksanaan penyediaan air minum.
“Terkait kegiatan Perumda Air Minum Lamongan, pengalokasian anggaran pada APBD dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Lamongan, di antaranya penyediaan lahan untuk IPA dan reservoir serta pengembangan jaringan perkotaan baik dalam program NUWSP SPAM Regional Mojolagres," ungkapnya.
"Lalu ada SPAM Karangbinangun dan SPAM Regional Pantura dan mendorong PDAM Kabupaten Lamongan dalam upaya peningkatan kualitas layanan dan penurunan NRW," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: 80 KK di Lamongan Terima Bantuan Program RTLH
Melalui berbagai strategi dan langkah yang diambil tersebut, Lamongan terpilih sebagai 'Best Practices' Pemenuhan Tarif FCR dalam Program Pendamping NUWSP dari Kemendagri. (qom/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News