SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seorang janda berinisial M (33) warga Dukuh Menanggal, Surabaya, tega menghabisi nyawa anak keempatnya. Hal tersebut, disebabkan dua kali melahirkan anak tanpa status seorang ayah.
Diceritakan sebelumnya, M merupakan janda dari suami pertama dikarunia dua anak, selang beberapa tahun kemudian, dirinya berkenalan dengan pria dan melakukan pernikahan secara siri.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Selama menikah siri dengan pria yang bekerja sebagai ojek online, mereka dikaruniai satu orang anak. Namun, beberapa lama kemudian, M kembali hamil, karena malu mengandung anak dari hasil nikah siri, dan menyembunyikan masa kehamilannya.
Akhirnya, M melahirkan anak keempatnya di kamar mandi kos-kosan di Menanggal, Surabaya, pada Kamis (8/12/2022) sekitar pukul 21.30 WIB, tanpa bantuan siapapun.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Gayungan, Kompol Suhartono membernarkan, bahwa tersangka melahirkan bayinya itu tanpa bantuan siapapun di dalam kamar mandi kosannya.
Suhartono mengatakan, setelah membersihkan bayinya, tersangka juga sempat memberikan asupan ASI didalam kamar kosannya.
Tak lama kemudian, lanjutnya, tersangka membekap hidung dan mulut bayi tersebut menggunakan tangan kanannya. Hingga akhirnya, sang bayi meninggal dunia.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya
"Suaminya nggak tahu (istri melahirkan). Karena pulang malam. Ngaku kepada suaminya yang melihat darah, mengaku kalau pendarahan aja," ujar Suhartono, Jumat (16/12/2022).
Ia menjelaskan, karena ingin menghilangkan jejak keberadaan sang bayi, jasad bayi malang itu, dibungkus dan dimasukkan ke dalam keranjang belakang lemari pakaian dan ditumpuk dengan pakaian kotor.
Selang beberapa hari kemudian, Sabtu (10/12/2022) pagi, tersangka membuang bayi tersebut, disekitar belakang warung yang berada di Jalan Menanggal V, berjarak 500 meter dari kosan pelaku.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Suhartono mengungkapkan, tersangka selalu berdalih kepada sang suami dan tetangga, bahwa kondisi perutnya yang membesar itu, karena terjadi pembekakan pasca menjalani program Suntik KB selama tiga bulan dan mengonsumsi pil KB.
Suhartono menambahkan, tersangka akan berdalih bahwa membesarnya perutnya itu akibat penyakit tumor yang telah diidapnya bertahun-tahun.
"Kalau ditanya tetangga-tetangganya, dia ngaku nggak hamil, tapi tumor. Dengan alasan itu," pungkasnya. (rus/sis)
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News