JEMBER, BANGSAONLINE.com - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jember tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 0,97 poin dari tahun sebelumnya. Data tersebut disampaikan oleh BPS setempat dalam BRS yang dirilis, Kamis (22/12), di sebuah hotel.
Kepala BPS Jember Tri Erwandi mengatakan dengan pertumbuhan tersebut, maka IPM Kabupaten Jember saat berada di angka 67,97. Jember menempati urutan nomer 8 dari bawah, dalam perbandingan IPM se-Jawa Timur.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
“Peningkatan pertumbuhan IPM tahun 2022 sangat dipengaruhi oleh meningkatnya seluruh indikator pembentuknya, baik indeks kesehatan, indeks pendidikan, maupun indeks pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan,” terangnya.
Tri juga menyampaikan peningkatan umur harapan hidup sebanyak 0,58 persen, menjadi 69,68 tahun pada tahun 2022. Hal tersebut merupakan komponen yang menunjukkan indeks kesehatan masyarakat.
“Itu rata-rata umur meninggalnya orang di Jember. Jadi angka harapan hidupnya hampir 70 tahun,” ujarnya.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Sedangkan pada indeks pendidikan, di tahun 2022 Jember memiliki angka harapan lama sekolah (HLS) 13,44 tahun, dan angka rata-rata lama sekolah (RLS) 6,50 tahun.
"Kedua komponen tersebut mengalami kenaikan 0,01 tahun jika dibanding dengan tahun lalu (2021)," jelasnya.
Sementara untuk indeks pengeluaran per kapita di tahun 2022 ada pada angka Rp9.840.000, meningkat 4,57 persen dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
"Kita (Jember) ini, status pembangunan manusianya masih di kategori sedang, yakni di antara angka 60 sampai 70 poin," ungkapnya.
"Dengan angka rata-rata peningkatan IPM kita yang 1,04 poin per tahun itu, jadi kira-kira kita bisa mencapai IPM (kategori status) tinggi ya mungkin butuh waktu 3 tahun," ujarnya.
Ia berharap Pemkab Jember mampu mengejar dan meningkatkan IPM-nya semaksimal mungkin di tahun berikutnya.
Baca Juga: Wanita di Jember Tewas Terlindas Truk Akibat Jatuh dari Boncengan Motor Ayahnya
"Untuk meningkatkan angka harapan hidup, bisa dimulai peningkatan gizi yang merata, jangan di kota saja. Terus kemudian pendidikan, jangan hanya memerhatikan yang aktif sekolah saja, mungkin bisa ditunjang dengan program kejar paket yang putus sekolah itu. Terakhir mungkin untuk konsumsi, daya beli harus ditingkatkan dengan menaikkan pendapatan masyarakat," pungkasnya. (yud/bil/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News