TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 1.313 kasus kecelakaan lalu lintas di Tuban selama 2022. Angka tersebut meningkat sekitar 64,33 persen dari tahun sebelumnya yang hanya terdapat 799 kasus.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab tingginya angka kecelakaan itu disebabkan sarana prasarana yang kurang memadai, dan banyaknya jalan bergelombang di Tuban. Kapolres Tuban, AKBP Rahman Wijaya, memastikan hal tersebut.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
"Di samping kelalaian pengemudi, faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas karena jalan bergelombang dan minimnya rambu lalu lintas," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (1/1/2023).
Dari ribuan kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi, sebanyak 189 korban meninggal dunia sepanjang 2022. Secara keseluruhan, kerugian material juga meningkat sebesar Rp2,68 miliar atau 53,14 persen dari tahun lalu sekitar Rp1,75 miliar.
"Korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas meningkat 8 persen dari tahun lalu sebanyak 175 korban," kata kapolres.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Mantan Kapolres Sumenep ini menuturkan, sejumlah ruas jalan di Tuban sangat rawan terjadi kecelakaan. Terutama di antaranya daerah yang dilewati Jalan Pantura, wilayah Jatirogo, wilayah Parengan, serta sepanjang Jalur Ring Road Tuban.
"Jalur Pantura masih menjadi jalan paling rawan terjadi kasus kecelakaan. Di samping jalannya padat, tapi juga bergelombang. Kemudian jalur ring road yang masih minim rambu-rambu petunjuk jalan," ucap perwira kelahiran Banyuwangi ini.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan koordinasi bersama instansi terkait dalam forum lalu lintas sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di Tuban.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
"Kemarin dari lalu lintas sudah melaksanakan kegiatan rapat forum lalu lintas bagaimana mengatasi permasalahan terutama upaya menurunkan angka kecelakaan di wilayah Kabupaten Tuban," pungkasnya. (gun/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News