PPKM Berakhir, Gubernur Khofifah Beberkan Situasi Covid-19 di Jawa Timur

PPKM Berakhir, Gubernur Khofifah Beberkan Situasi Covid-19 di Jawa Timur

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat () telah dihentikan Presiden Jokowi mulai 30 Desember 2022. Menanggapi hal itu, Gubernur mendukung kebijakan tersebut dan menjelaskan relevansinya dengan situasi Covid-19 di Jawa Timur.

"Pada akhir tahun 2022 kemarin, Bapak Presiden RI telah mencabut , saya rasa ini momentum yang tepat, karena dalam 10 bulan terakhir, indikator epidemiologis menunjukkan bahwa Indonesia bisa mengendalikan Covid-19. Angka BOR, positivity rate, angka kematian, semuanya di bawah standar WHO," ujarnya, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Ia pun memaparkan situasi Covid-19 di Jawa Timur yang juga telah selaras dengan upaya pencabutan .

“Jawa Timur insyaAllah sudah sangat siap dalam melepas , berdasarkan indikator epidemiologis seluruh kabupaten dan kota telah berhasil mempertahankan level 1 selama 6 bulan berturut turut," tuturnya.

"Bahkan per kemarin, Senin (2/1/2023) positivity rate Jatim tercatat 2.18 persen dan BOR tercatat 3.78 persen. Angka-angka ini juga semuanya di bawah standar WHO, bahkan angka ini lebih baik dari rata - rata Nasional, di mana berdasarkan website kemenkes posivity rate nasional 2.68 persen dan BOR 4.31 persen," imbuhnya.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

Gubernur berharap, langkah pencabutan berdampak positif ke berbagai sektor, terutama ekonomi dan pendidikan. Kondisi ekonomi Jawa Timur pada tahun 2023 diharapkan lebih baik dari beberapa tahun sebelumnya. 

"Semoga dengan dihentikannya ini bisa mendorong, men-trigger ekonomi maupun pariwisata kita untuk tumbuh lebih baik dibanding tahun 2022," ucapnya.

Meskipun telah dihentikan, tetap menganjurkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kasus tertentu, meski sifatnya anjuran, tidak lagi wajib. juga mendorong booster tetap diperluas. 

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

‘’Pandemi Covid-19 telah mengajarkan kita untuk lebih aware tentang kesehatan, meskipun saat ini penggunaan masker tidak lagi wajib, kami tetap menyarankan untuk penggunaan masker pada kasus tertentu seperti ketika berkunjung ke rumah sakit, ketika sedang sakit atau ketika mengunjungi tempat dengan resiko tinggi," paparnya.

"Selain itu kami juga terus sarankan masyarakat untuk lengkapi vaksinasi booster guna memberikan perlindungan yang sangat penting untuk mengawal transisi dari pandemi ke endemi ini,‘’ pungkasnya.

Kasus aktif Covid-19 di Jawa Timur per 02/01/2022 tersisa 411 kasus dengan tambahan kasus harian 27 kasus . Vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 30.263.137 orang, dosis 2 sebanyak 26.387.531 orang dan booster kepada 9.215.227 orang. (dev/mar)

Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO