MADIUN, BANGSAONLINE.com - Rudi Hartono (46), warga RT 11 RW 2, Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Madiun, tak menyerah dengan kondisinya yang mengalami kelumpuhan di bagian kaki akibat kecelakaan tahun 2000 yang lalu.
Ia tetap semangat untuk berkarya. Salah satu karya Rudi adalah membuat patung robot yang tangannya bisa bergerak dengan tinggi 3,5 meter.
Baca Juga: Polres Madiun Ungkap Kasus Pembuangan Bayi di Sungai
Robot tersebut merupakan pesanan dari seseorang. Sayang, pemesan urung membeli robot tersebut meski pesanannya sudah jadi.
"Aku mulai kaya ngene mergo bar kecelakaan mlebu jurang, Mas. Pas sepeda motoran karo konco tahun 2000 biyen (Saya mulai seperti ini sejak kecelakaan masuk jurang, Mas. Waktu bersepeda motor sama teman tahun 2000 dulu)," cerita Rudi, Jumat (13/2/1/2023).
Rudi menceritakan, aktivitasnya dalam berkarya berawal dari iseng. Saat membuat robot misalnya, dirinya juga iseng. Tahu-tahu, ada seseorang yang tertarik dengan karyanya.
Baca Juga: Ayo! Skrining Riwayat Kesehatan Gampang Banget pakai Aplikasi Mobile JKN
"Enek wong Mediun ngerti, terus dituku. Lha, nek iku jane dipesen, wes di-DP, yo tak garap. Ngerti-ngerti dibatalne (Ada orang Madiun tahu (saya membuat robot) terus dibeli. Kalau yang itu (robot) sebenarnya pesanan dan sudah di-DP, ya saya kerjakan. Tahu-tahu dibatalkan)," ungkap Rudi sedih.
Selain robot, dia juga telah banyak membuat pesanan berupa jip wilis dengan mesin sepeda motor, kendaraan roda 2 menjadi roda 3, dan juga alat tambal ban dengan model mobil. Serta banyak kreasi lainnya.
"Nek mobil wilis sing gawene tak enggo belonjo ya wes akeh sing pesen mas. Malah ono jenderal barang. Karo alat gawe tambal ban iku ya wes akeh sing pesen. (Kalau mobil wilis seperti yang biasa saya pakai belanja ya sudah banyak yang pesan. Malah ada jenderal juga. Kalau alat untuk menambal ban juga sudah banyak yang pesan)," lanjutnya.
Baca Juga: Agung, Peserta JKN asal Kota Madiun Tetap Jaga Kesehatan dengan Bersepeda
Saat ditanya kendala serta harapan, ia berharap ada dermawan yang berkenan memberikan bantuan genset. Sebab, listrik rumahnya sering padam saat ia proses mengelas.
"Nek pas ngelas listrik sering njeglek. Yo iku, Mas, sopo ngerti ono sing gelem mbantu genset, aku matur suwun banget (Kalau pas mengelas listrik sering padam. Ya, itu, Mas, siapa tahu ada yang mau membantu genset, saya terima kasih sekali)," pungkasnya. (dro/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News