SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mendorong kebangkitan ekonomi inklusif di Jatim melalui pertumbuhan koperasi dan usaha mikro kecil menengah (KUMKM). Pihaknya optimis, UMKM dan koperasi mampu menjadi penyangga utama perekonomian Jawa Timur.
"KUMKM ini bisa menjadi penyangga perekonomian Jatim di masa pemulihan pasca pandemi. Karena itu Pemprov Jatim berkomitmen untuk mendorong terwujudnya ekonomi inklusif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui gerakan koperasi dan UMKM," ungkap Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Senin (16/1) kemarin.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Sebagai bentuk komitmen untuk mewujudkan ekonomi inklusif, Gubernur Khofifah meluncurkan program kredit sejahtera (prokesra) melalui Bank UMKM Jatim. Prokesra merupakan program kredit murah dengan suku bunga kredit yang seharusnya 12,15 persen menjadi 3 persen. Rendahnya bunga tersebut karena adanya subsidi bunga dari Pemprov Jatim sebesar sebesar 9,25 persen.
Khofifah mengungkapkan, total sudah senilai Rp15,19 miliar kredit yang dikucurkan oleh Bank Jatim kepada sebanyak 1.792 pelaku usaha mikro, dalam jangka waktu 4 bulan ini.
“Semoga dengan adanya prokesra ini dapat membantu perputaran modal pelaku usaha mikro, agar mereka tidak lagi meminjam ke rentenir berkedok pinjaman online,” ujar Khofifah.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
“Ke depan, program kredit murah ini akan terus kami tingkatkan, agar semakin banyak pelaku UMKM yang dapat mengakses,” lanjutnya.
Selain kredit lunak, Pemprov Jatim juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk UMKM dan koperasi Jawa Timur.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Peningkatan kualitas ini salah satunya melalui sertifikasi dan standarisasi. Pemprov Jatim juga memberikan pendampingan untuk branding ulang logo dan kemasan, serta foto produk. Proses rebranding tersebut difasilitasi melalui milennial job center (MJC).
Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Jatim di tahun 2022 lalu mendapat corporate social responsibility (CSR) berupa alat kemasan dari Bank Jatim dan BRI.
Menurut Khofifah, produk-produk UMKM dari Jawa Timur tidak kalah dengan produk yang ada di pasaran. Apalagi yang sudah dilengkapi sertifikasi dan kualitas kemasannya menarik.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
“Oleh karena itu, kita juga melakukan berbagai fasilitasi standarisasi untuk produk koperasi UMKM dan pendampingan untuk pembuatan desain logo sampai dengan pembuatan kemasan yang menarik,” jelasnya.
“Syukur alhamdulillah, di tahun 2022 kemarin kami mendapat CSR berupa alat kemasan dari Bank Jatim dan BRI. Ini menjadi bukti terciptanya sinergi dan kolaborasi yang apik dari berbagai pihak untuk pemberdayaan KUMKM di Jawa Timur,” tambah gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Sebagai informasi, selama tahun 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui dinas koperasi dan UKM telah memfasilitasi sertifikasi halal untuk 323 UMKM, sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) untuk 4 UMKM, sertifikasi SNI untuk 2 UMKM, pendaftaran merek untuk 162 produk, serta fasilitasi uji laboratorium untuk 21 produk.
Dalam penerbitan sertifikasi halal juga dilakukan kolaborasi dengan Kementerian Agama Wilayah Jawa Timur serta kemitraan dengan berbagai elemen masyarakat untuk mendorong percepatan sertifikasi halal. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News