KAIRO, BANGSAONLINE – Kunjungan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan rombongan ke Al-Azhar Observatory for Combating Extrems (AOCE), Kairo, Mesir, ternyata mendapat liputan media setempat, Setidaknya, ada dua media Mesir yang memberitakan acara Kiai Asep dan rombongan saat diterima Dr Reham Abdullah Salamah Nasr, Direktur Utama Al-Azhar Observatory for Combating Extremism, di kantornya, Kairo, Mesir, Rabu (11/1/2023).
Pertama, Masrawy.com. Masrawy adalah salah satu portal berita favorit di Mesir. Bahkan masuk kategori portal terbesar dan pertama di Mesir dan Timur Tengah serta Afrika Utara.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
Dalam penelusuran BANGSAONLINE, Masrawy yang terbit dalam bahasa Arab itu menyediakan beragam informasi dan layanan yang tentang kehidupan sehari-hari orang Mesir. Tapi liputan utamanya tentang politik.
Seorang fotografer memotret Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat berkunjung ke Al-Azhar Observatory for Combating Extremism, di kantornya, Kairo, Mesir, Rabu (11/1/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE
Kedua, adalah Elmydannews. Dalam liputan Elmydannews, berita tentang rombongan Kiai Asep ditulis detail dan lengkap. Termasuk siapa saja rombongan Kiai Asep.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Menurut berita Elmydannews, rombongan Kiai Asep terdiri dari Kiai Asep, pendiri dan pimpinan Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya, Indonesia. Lalu Fadly Usman, Wakil Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim di Pesantren Amanatul Ummah, dan Muhib Arrahman, Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim.
Kemudian Mas’ud Adnan, Direktur media, serta Mas’ud Said, Direktur lembaga studi dan kajian di Malang, Jawa Timur.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, kunjungan Kiai Asep dan rombongan ke Al-Azhar Observatory for Combating Extremism adalah follow up kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ke Kairo dan Aleksandria Mesir. Gubernur Khofifah berupaya menjalin kerjasama pendidikan, perdagangan dan penanganan ekstremisme dengan pemerintah Mesir.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Seperti inilah suasana kerja di Al-Azhar Observatory for Combating Extremism, Kairo, Mesir. Tampak seorang perempuan sedang serius mencermati berita atau informasi di komputer kerjanya, Rabu (11/1/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE
Al-Azhar Observatory for Combating Extremism berdiri pada 2015. Namun, meski masih berusia muda, kinerjanya mendapat pujian banyak pihak karena efektif menangkal ekstremisme dan terorisme.
Kerja utama Al Azhar Observer adalah memantau informasi dan pemikiran ektrem yang menyebar di berbagai bahasa seluruh dunia. Tak kurang 15 bahasa asing menjadi perhatian Al-Azhar Observer. Termasuk bahasa Inggris, Prancis, Jerman, China, Spanyol, Arab, dan bahasa lainnya.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
Semua informasi dan pemikiran ekstrem dan radikal, baik di media mainstream maupun media sosial, mendapat perhatian secara cermat. Informasi dan pemikiran ekstrem itu dikaji dan dibantah. Termasuk juga soal Islam phobia.
Cakupan kerja Al-Azhar Observer memang sangat luas, karena meliputi banyak bahasa. Karena itu, tim yang menjadi anak budah Dr Reham sangat banyak. Pantauan BANGSAONLINE di lantai 2 di Gedung Al-Azhar Observer, tak kurang dari 60 orang bekerja tiap hari.
Al-Azhar Orserver juga memproduksi narasi tandingan sebagai wacana alternatif yang inklusif. Termasuk fatwa dan pemikiran inklusif ulama Al-Azhar yang punya otoritas keilmuan dan keagamaan tinggi, terutama terkait dengan ekstremisme dan terorisme.
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
Tampaknya pemikiran-pemikiran aushatiyah (tengah) dan moderat ulama Al-Azhar inilah yang membuat Gubernur Khofifah tertarik menerjemahkannya. Kabarnya, Gubernur Khofifah telah melaporkan masalah ini kepada Presiden Joko Widodo.
Begitu juga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo Mesir. Informasi yang diterima BANGSAONLINE dari KBRI Kairo Mesir menyebutkan bahwa Duta Besar RI di Mesir, Lutfi Rauf, telah melaporkan masalah tersebut kepada Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri dan juga Gubernur Jawa Timur.
“Tinggal MOU saja,” kata Gus Muhib – panggilan Dr KH Mauhibur Rohman, Rektor IKHAC yang banyak berperan mengomunikasikan masalah tersebut dengan berbagai pihak di Mesir. (M Mas’ud Adnan).
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News