SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ini cerita KH Nur Maymoun, ulama asal Sumenep Madura yang dikenal dekat dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia menceritakan peristiwa unik saat Gus Dur diundang ceramah di Sumenep Madura.
Menurut dia, saat itu Gus Dur menjabat ketua umum PBNU. Gus Dur sangat kritis terhadap pemerintahan Presiden Soeharto. Gus Dur bahkan beberapa kali dicekal oleh presiden yang berkuasa 32 tahun itu..
Baca Juga: Puisi Prof Dr 'Abd Al Haris: Pimpin dengan Singkat, Gus Dur Presiden Penuh Berkat
“Pada jaman Orde Baru pengajian kan harus ada ijin. Mulai jam 7 habis maghrib hingga pukul 12 malam. Lewat dari jam itu pasti penceramahnya diturunkan oleh aparat,” kata Kiai Nur Maymoun saat ziarah umrah di rumah CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE, M Mas’ud Adnan, di Jalan Kedung Sroko, Surabaya, Ahad (22/1/2023).
Ternyata Gus Dur telat datang. Padahal massa sudah menunggu sejak habis maghrib.
“Gus Dur baru datang pukul 12.30,” tutur Kiai Maymoun. Karuan saja para kiai yang menunggu bingung dan deg-degan. Karena jam ijinnya sudah habis.
Baca Juga: Budayawan Madura Sesalkan Oknum Guru SMAN 1 Arjasa Sumenep yang Jarang Ngajar Selama 2 Tahun
“Bahkan aparat, terutama polisi, Kodim, Danramil, sudah berkumpul untuk menurunkan Gus Dur dan membubarkan pengajian. Karena waktu ijinnya sudah habis,” kata Kiai Maymounlagi.
Tapi Gus Dur malah tenang-tenang. Gus Dur bahkan tetap naik ke podium.
“Para kiai, bapak ibu dan saudara sekalian. Mohon maaf, saya datang telat karena tadi seharian diajak Pangdam Jawa Timur untuk menyelesaikan kasus gereja yang dibakar di Situbondo,” kata Gus Dur enteng.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Mendengar nama Pangdam Jatim disebut, para aparat yang sudah siap-siap menurunkan Gus Dur dari podium langsung bubar dan pulang.
"Sementara Gus Dur terus berceramah sampai pukul 3.00 pagi," kata Kiai Maymoun sembari tertawa. Mas'ud Adnan yang mendengarkan cerita Kiai Maymoun langsung tertawa lebar.
“Saat itu memang ada peristiwa pembakaran gereja. Jadi Gus Dur tidak mengada-ngada,” kata Kiai Nur Maymoun. Ia lagi-lagi tertawa.
Baca Juga: Pemkab Sumenep Teken Kerja Sama Proyek APHT dengan PD Sumekar, Siap Operasikan Pabrik Rokok Terpadu
Menurut Kiai Nur Maymoun, Gus Dur sudah tahu kalau akan diturunkan oleh aparat. Karena secara ghaib ada yang membisiki.
“Katanya waktu pulang dari Situbondo sempat ke makam Lowo Ijo di Bangil,” kata Kiai Nur Maymoun sembari tertawa. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News