NGAWI, BANGSAONLINE.com - Agenda Jumat Curhat sudah menjadi agenda rutinitas dari Polres Ngawi dalam menampung aspirasi dan berbagai permasalahan ataupun keluhan masyarakat.
Kegiatan yang dihadiri kapolres dan komandan kodim Ngawi ini, bertempat di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi, Jumat (3/2/2023).
Baca Juga: Polres Ngawi Imbau Waspada Cuaca Ekstrem dan Pohon Tumbang
Dalam agenda tersebut, selain mendengarkan keluhan masyarakat, Kapolres Ngawi, AKBP Dwiasi Wiyatputera juga membeberkan program unggulan Polres Ngawi dalam mendukung program pemerintah.
Salah satunya, yaitu mengentaskan stunting melalui program orang tua asuh yang dikemas dalam ‘Pentul Melikan’, yang artinya Pendamping Anak Asuh Stunting Melalui Anggota Polisi Turunkan Prevalensi.
Dalam agenda rutin polres Ngawi, juga bertujuan menciptakan situasi yang kondusif bersama masyarakat di wilayah Ngawi. Diharapkan tokoh lintas agama yang hadir, mampu menjadi kepanjangan tangan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024, Polres Ngawi Gelar Pemeriksaan Kesehatan ke Personelnya
"Kami harapkan hadirnya FKUB di acara Jumat Curhat ini menjadi tokoh lintas agama yang mampu menjadi kepanjangan tangan dalam menciptakan situasi kondusif di wilayah Ngawi, sehingga keamanan dan ketertiban tetap terjaga," kata Dwiasi.
Salah satu peserta yang juga pimpinan Ponpes Mambaul Hisan, Kiai Ichwani menyatakan terkait adanya balap liar dan warung remang-remang, Hal itu, menurutnya, sebagai salah satu potensi stunting melalui pernikahan dini.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kapolres Ngawi mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi pencegahan dalam menekan kegiatan balap liar melalui medsos maupun tindakan hukum.
Baca Juga: Dalang Cilik Sebagai Dai Kamtibmas Raih Apresiasi Polres Ngawi
"Bahwa terkait balap liar, Polres Ngawi telah melaksanakan berbagai langkah antisipasi dan pencegahan guna menekan kegiatan balapan liar baik melalui medsos maupun tindakan hukum akurat terukur," jawabnya.
Sementara, terkait potensi stunting melalui pernikahan dini, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan berbagai pihak, sehingga kelahiran secara prematur dari pernikahan dini dapat ditekan.
Pertanyaan lain dari Faruq Nur Qomar yang merupakan salah satu anggota FKUB mempertanyakan, jam operasional angkringan yang sudah menjadi salah satu penyebab permasalahan sosial, seperti pergaulan bebas dan waktu istirahat yang kurang.
Baca Juga: Polres Ngawi Ringkus 2 Pengguna Sabu
"Jam operasional warung angkringan juga bisa menjadi salah satu penyebab banyaknya permasalahan yang ada, diantaranya pergaulan bebas, waktu istirahat kurang. Bagaimana cara menyikapinya?"
Kapolres Ngawi pun mengatakan, adanya warung remang-remang di seputaran jalan depan pasar legi lama dan menjadi perhatian Polres Ngawi dan Satpol PP Pemkab Ngawi yang akan ditertibkan kembali.
Sementara itu, Ketua PD Aisyah Ngawi, Hj. Sutjim yang mewakili organisasinya mempertanyaan, Aisyiah Ngawi siap menjadi mitra Polres Ngawi terkait pendampingan pernikahan dini, stunting dan juga kenakalan remaja lainnya.
Baca Juga: Kabur ke Indramayu, Pelaku Rampok dan Pembunuhan Dihadiahi Timah Panas oleh Tim Tiger Polres Ngawi
"Terima kasih. Untuk segala permasalahan yang ada, Polres Ngawi siap menjadi pendamping dan siap bekerja sama dengan berbagai pihak demi menjaga Ngawi tetap aman dan kondusif," pungkasnya.
Dalam agenda tersebut juga nampak Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Komandan Kodim 0805 Ngawi Letkol Inf Adi Wirawan, Wakapolres Ngawi Kompol Haryanto yang tidak ketinggalan bersama pejabat utama Polres dan Ketua Pengadilan Negeri Ngawi Iqbal Muhammad, Ketua FKUB Ngawi Sugijanto, Kepala Dinas Kesehatan Ngawi Yudhono serta masyarakat sekitar Ngawi yang berjumlah 300 orang. (nal/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News