SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima kunjungan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Jepang sekaligus Federasi Mikronesia Heri Akhmadi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (3/2/23).
Banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, mulai dari KEK (kawasan ekonomi khusus) recycling metal dan peningkatan promosi produk Jatim di Jepang. Gubernur ingin produk-produk Jatim bisa semakin dikenal dan memenuhi pasar kelas internasional, khususnya di Jepang.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
"Hubungan kita selama ini dengan Jepang sudah sangat baik. Tadi Pak Dubes Heri menyebut bahwa kerja sama Indonesia-Jepang bisa difokuskan pada dua hal. Yaitu pembangunan KEK recycling metal dan perluasan promosi produk Jatim di tingkat internasional, khususnya di Jepang," lanjut Khofifah seperti dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE.com, Sabtu (04/02/2023).
Gubernur Khofifah menjelaskan, terkait recycling metal dapat dilakukan dengan mengembangkan KEK yang berfokus pada industri pengolahan turunan tembaga dan pendaurulangan metal. Sedangkan untuk perluasan promosi produk Jatim, dibahas bagaimana kontribusi Indonesia, khususnya Jatim, bisa memasok kebutuhan sektor kelautan dan hortikultur di Jepang.
"Kalau untuk sertifikasi halal, kita terus maksimalkan, termasuk tantangan adanya keterbatasan laboratorium. Namun, kami yakin akan ada solusi. Karena sebenarnya kekuatan kita untuk sektor makanan dan minuman besar sekali," imbuh Khofifah.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Dubes Heri menyampaikan, Jepang akan berupaya memberikan dukungan penuh pada penguatan di berbagai sektor. Selain itu, gagasan KEK recycling metal dan promosi produk Jatim menurutnya dapat memberikan manfaat bukan hanya untuk Jawa Timur, namun juga Indonesia.
"Untuk pengembangan KEK khusus recycling metal dan produk turunan tembaga, pemodalnya bisa dari perusahaan Jepang seperti Mitsubishi yang belakangan sedang semangat dan berinvestasi besar-besaran. Karena korporasi Jepang memang banyak bekerja sama dengan Indonesia untuk menguatkan sektor perindustrian," tuturnya.
Selain itu, ada pula Foodex Japan Expo pada Maret tahun ini yang merupakan pameran produk pangan terbesar di Jepang dan mungkin di Asia.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Mungkin bisa disiapkan dari Jawa Timur. Akan lebih baik kalau kota tidak hanya bertukar makanan, tapi juga SDM dan budaya," imbuh Heri. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News