KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Para relawan yang tergabung dalam Perkawis (Pelestari Kawasan Wilis) kembali menggelar aksi penanaman pohon di Lereng Gunung Wilis, tepatnya di Zona Riparian, Waduk Guorejo, Desa Tarokan, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.
Ketua Umum Perkawis, Tofan Ardi, mengatakan bahwa air di Waduk Guorejo mengalir melewati wilayah Nganjuk hingga masuk ke daerah aliran Sungai Brantas. Waduk yang dikelola BBWS ini menjadi penyangga perekonomian warga sekaligus buffer zone (zona penyangga) ekologi.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
"Upaya konservasi pada Zona Riparian ini telah menjadi fokus Pelestari Kawasan Wilis dalam 2 tahun terakhir," ujarnya, Minggu (12/2/2023).
Menurut dia, upaya menjaga Gunung Wilis di sisi Kediri sudah menjadi kewajiban mutlak bagi seluruh elemen masyarakat, mengingat tutupan lahan di areal hutan yang berada di atas Bandara Kediri ini sudah cukup memprihatinkan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Perkawis, ditemukan lebih dari 15.773 hektare lingkungan yang rusak akibat alih fungsi lahan hutan yang terjadi sejak 5 tahun terakhir.
Baca Juga: Diingkari Ketua LMDH, Warga Satak Demo Lagi ke Kantor Kecamatan Puncu
"Kondisi inilah yang (diduga) menjadi faktor pemicu banjir yang melanda Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri hingga Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk awal Januari 2023 lalu," tuturnya.
Menurut Tofan, upaya konservasi yang ditempuh salah satunya adalah memulai aksi penanaman pohon yang melibatkan semua elemen masyarakat. Mulai dari Pemerintah Kabupaten Kediri, Perhutani, PT. Jasa Tirta I, Komunitas Redline, Pendaki Usia Lanjut, Kopi Alas u40, serta stakeholder terkait.
“Kegiatan ini merupakan aksi kolaborasi dari dua Kabupaten, yakni Kediri dan Nganjuk, di mana sejumlah elemen masyarakat ikut bergotong-royong untuk bersama menjaga kelestarian hutan,” ucapnya.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
Penanaman di areal sekitar Waduk Guorejo yang berada di hulu ini bertujuan untuk menambah tutupan lahan di Zona Riparian serta mengembalikan fungsinya dalam menjaga kualitas air yang masuk ke sungai. Baik dari limpasan air permukaan (surface runoff) maupun resapan kedalam aliran air bawah tanah
Sementara itu, Beny Mukti, Waka Administratur KPH Perhutani Kediri, sangat mengapresiasi Pelestari Kawasan Wilis dalam upaya menjaga tutupan lahan hutan di dalam kawasan.
"Sebagai pemangku hutan, Perhutani juga terus berupaya meningkatkan tutupan lahan kritis dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan di Gunung Wilis," ujar Benny. (uji/mar)
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News