BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebuah jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, putus usai diterjang hujan deras disertai angin kencang.
Akibat dari jembatan putus itu, warga Desa Ringinanom dan Desa Tawangrejo yang akan beraktifitas, harus berputar hingga 6 kilometer.
Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto mengatakan, jembatan putus usai hujan deras disertai angin kencang terjadi itu, berakibat debit air sungai naik, lalu menjebol jembatan Sungai Termasbaru hingga patah.
"Nah kondisi itu membuat debit air sungai naik dan menerjang jembatan sampai jebol. Jembatan patah benar-benar memutus akses, terutama warga yang mau menuju lahan sawah," katanya, Senin (13/2/2023).
Ivong mengatakan, kondisi kerusakan jembatan ini, sudah tidak bisa diperbaiki melalui asesmen sementara, namun harus dibongkar total dan kembali dibangun, agar konstruksi bangunan lebih kokoh dan kuat.
Baca Juga: 1 Korban Longsor di Kesamben Blitar Akhirnya Ditemukan
"Panjang jembatan sekitar empat meter dengan lebar 2,5 sampai tiga meter. Kondisinya harus dibangun total dengan konstruksi baru supaya kokoh," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk penanganan awal, warga akan dibuatkan jembatan penghubung sementara yang terbuat dari bambu. Namun, jembatan ini tidak bisa dilewati kendaraan, apalagi dibebani hasil panen warga.
"Warga harus memutar jalan sekitar 6 kilometer untuk menuju desa lainnya untuk menjual hasil panen. Disisi lain kami ajukan pendanaan untuk pembangunan jembatan ini. Tentu ada stakeholder yang menangani sendiri," tutupnya. (ina/sis)
Baca Juga: Dua Korban Tanah Longsor di Kesamben Blitar Ditemukan Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News