PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Perayaan Satu Abad NU di wilayah PCNU Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, meresahkan kalangan warga Nahdliyin. Hal tersebut dipicu penyebaran poster ilegal yang mengklaim perayaan Kirab NU mengorbitkan kepentingan partai politik berbasis Muhammadiyah.
"Ini kan kesannya NU mau dimuhammadiyahkan. Saya prihatin," kata salah satu ustadz Musholla di Desa Wangkal Kecamatan Gading, Rusdianto, saat dikonfirmasi, Rabu (15/2/2023).
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
Berdasarkan pantauan BANGSAONLINE.com di lapangan, beredar poster yang menampilkan beberapa tokoh elit PAN seperti Zulkifli Hasan, H. Ahmad Abdul Qodir, serta KH Hafidz Aminuddin, bersama Rois Syuriah PCNU Kraksaan, KH. Wasik Hannan; Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan; H. Muzammil; dan Plt Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko.
Poster itu beredar secara massif lewat sejumlah grup WhatsApp. Menyikapi hal ini, mantan Ketua Lapeksdam PCNU Kabupaten Probolinggo, Gus Fanani Zain, mengaku prihatin dan meminta PWNU Jatim dan PBNU agar menyikapi persoalan ini.
"PKB yang notabene lahir dari rahim NU saja, tidak berhak mengklaim PCNU. Lah, ini cuma partisan, sudah main klaim. Atau jangan-jangan ini memang diberi ruang oleh PCNU untuk menyabotase perayaan Satu Abad NU. PCNU harus steril, mestinya PCNU menjadi rumah besar bagi semua kepentingan dan bersikap netral," paparnya.
Baca Juga: Bang Udin, Pemuda Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin
Dihubungi terpisah, Sekretaris Tanfidziyah PCNU Kraksaan, Fauzan, mengatakan bahwa poster yang mengklaim seolah acara PAN adalah ilegal, dan panitia hanya menampilkan tiga foto, yakni plt bupati dan dua pengurus.
"Selain itu ilegal," ujarnya. (ndi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News