Cegah Angka Golput dan Politik Uang, Bawaslu Kota Kediri Datangi Pasar Setono Betek

Cegah Angka Golput dan Politik Uang, Bawaslu Kota Kediri Datangi Pasar Setono Betek Ketua Bawaslu Kota Kediri Mansur saat melakukan sosialisasi kepada para pedagang di Pasar Setono Betek. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Guna mencegah angka golput yang tinggi dan politik uang di pemilu 2024 mendatang, Bawaslu Kota melakukan sosialisasi pengawas secara langsung ke tempat-tempat umum.

Salah satu tempat umum yang didatangi oleh Bawaslu Kota untuk melakukan sosialisasi pengawas secara langsung adalah , Rabu (1/3/2023).

Baca Juga: Jaga Stok dan Stabilitas Harga, Pemkot Kediri Rutin Monitoring Harga Pangan di Pasar

Dengan menggunakan megaphone, Ketua Bawaslu Kota , Mansur, didampingi panwascam dan beberapa stafnya, berkeliling ke tiap-tiap stan pedagang. Mulai dari lapak pedagang sayur, penjual buah, daging, dan yang lain, serta pembeli, untuk menyosialisasikan tahapan pemilu 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Mansur juga dialog dengan beberapa pedagang maupun pembeli terkait dengan pendataan pemilih oleh panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih). Hasilnya, diketahui ada beberapa pedagang yang mengaku belum didatangi petugas pantarlih.

Kepada wartawan, Mansur mengatakan kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara langsung kepada warga dan pedagang di ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Bawaslu RI.

Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri

Menurutnya, Bawaslu RI telah menginstruksikan kepada bawaslu kabupaten/kota untuk mengawal pendataan pemilih di masing-masing daerah. Termasuk menyosialisasikan terkait dengan angka golput dan politik uang.

"Selain mengawal pantarlih untuk coklit, petugas dari Bawaslu Kota dan panwascam, keliling ke tempat- tempat yang sekiranya ada indikasi kerawanan yaitu warga yang belum masuk daftar pemilih," kata Mansur.

Salah satu sasaran sosialisasi dari Bawaslu Kota adalah para pedagang di . Menurutnya, para pedagang pasar, biasanya jarang berada di rumah karena harus berdagang. Sehingga ketika petugas pantarlih mendatangi rumahnya, petugas tidak bertemu yang bersangkutan.

Baca Juga: Tingkatkan Partisipasi Pengawasan Pilkada 2024, Bawaslu Kota Kediri Gandeng Elemen Masyarakat

Karena itu, pihaknya sengaja memilih pedagang pasar sebagai target sosialisasi, karena secara umum mereka apatis terhadap pemilu. Mereka lebih memilih tetap berdagang daripada datang ke TPS untuk mencoblos.

"Kami tadi mengimbau kepada para pedagang di agar melaporkan kepada panitia pengawas kelurahan bila belum didatangi petugas pantarlih. Termasuk wajib datang ke TPS saat pencoblosan," imbuh Mansur.

Diakuinya, saat sosialisasi tahapan pemilu 2024 di , terdapat beberapa pedagang yang mengaku belum didatangi petugas pantarlih.

Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru

"Maka dari itu, kami akan menyampaikan temuan ini ke KPU Kota agar segera menindaklanjuti dengan memerintahkan kepada petugas pantarlih untuk mendata warga yang belum didata," tutup Mansur seraya mengatakan bahwa ke depan sosialisasi pengawas terhadap tahapan pemilu 2024 ini, akan dilakukan secara berkesinambungan.

Sementara itu, Hartini (43), salah satu pedagang , mengaku senang dengan adanya sosialisasi terkait pemilu 2024 oleh Bawaslu Kota .

Menurut warga Kelurahan Setonopande, Kecamatan Kota , tersebut sosialisasi yang dilakukan dengan mendatangi pedagang secara langsung lebih mengena dan efektif. Karena pedagang disapa langsung oleh petugas dan diingatkan agar melaporkan bila menemukan dugaan pelanggaran pemilu.

Baca Juga: Bawaslu Kota Kediri Gelar Deklarasi Jelang Coblosan Pilkada 2024, ini Tujuannya

"Tadi juga diingatkan agar menolak jika ada politik uang dan wajib datang ke TPS saat hari pencoblosan," ujar Hartini. (uji/git/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO