Jelang Tradisi Pladu Ikan di Sungai Brantas, Warga Penuhi Jembatan Lama

Jelang Tradisi Pladu Ikan di Sungai Brantas, Warga Penuhi Jembatan Lama Kapolsek Mojoroto Kompol Muklason mengimbau warga agar menjauhi Jembatan Brantas Lama dengan menggunakan megaphone. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Meski sudah ada imbauan agar warga tidak beraktivitas di pinggir , namun banyak warga yang tetap mendekati bibir di Kota .

Puluhan warga nekat berdiri di pinggir hanya ingin melihat kondisi saat tradisi pladu dilakukan oleh Perum Jasa Tirta.

Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum

Petugas gabungan dari Polres Kota, BPBD Kota , dan Satpol PP Kota , pun membubarkan kerumunan di atas tersebut, karena dinilai membahayakan.

Bahkan Kompol Muklason langsung turun mengimbau warga agar meninggalkan Jembatan Brantas dengan menggunakan megaphone.

"Bapak-Ibu, dan adik-adik silakan meninggalkan Jembatan Brantas ini, karena sangat berbahaya mengingat arus sudah mulai deras," kata Muklason, Senin (6/3/2023) sore.

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

Sementara Kepala BPBD Kota Indun Munawaroh, mengatakan malam ini (Senin, 6/3/2023) pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat selalu waspada dan berhati-hati ketika beraktivitas di pinggir sungai.

"Air berdasarkan pengamatan kami memang ada peningkatan. Tapi puncaknya diperkirakan terjadi pada pukul 21.00 - 22.00 WIB malam ini," kata Indun.

Sebelumnya, Kapolres Kota AKBP Teddy Chandra juga sudah menggelar patroli dan mendatangi warga yang berada di tepi . Baik yang melintasi Kota maupun Kabupaten .

Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri

Menurut Teddy, penggelontoran air atau flushing yang dilakukan di dan Lodoyo di Blitar dapat mengakibatkan penambahan volume debit air sungai. Sehingga, arus  bakal bertambah deras sehingga  harus diwaspadai.

Selain deras dan bertambahnya volume akibat flushing ini, aliran juga membawa kotoran dan lumpur.

"Selama kegiatan flushing yang berlangsung selama tujuh hari dimulai pada tanggal 5 Maret sampai 11 Maret 2023, kami akan menyiapkan personel untuk senantiasa memberikan imbauan," imbuh Teddy.

Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik

Pladu ikan atau mencari ikan mabuk biasa dilakukan warga sekitar setiap tahun. Itu akibat penggelontoran air atau flushing yang dilakukan di dan Lodoyo di Blitar.

Dampak flushing itu terjadi di aliran yang melintasi 3 kota, yaitu Blitar, Tulungagung, dan . Tahun 2023 ini, kegiatan flushing dan Lodoyo di Blitar dilakukan selama tujuh hari per tanggal 5 – 11 Maret. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO