
KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Setelah terhenti sejak tahun 2018 lalu, Pemkab Kediri kembali melakukan eksvakasi di Situs Tondowongso di Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Eksvakasi sendiri dilakukan sejak tanggal 20 Agustus 2025 sampai tanggal 26 Agustus 2025.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi melalui
Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Eko Priatno, mengatakan, hasil eksvakasi sejauh belum ada yang baru. Masih sama hasil ekskavasi tahun 2018.
Dijelaskan Eko, bahwa Situs Tondowongso ini awalnya diteliti oleh Balai Arkeologi Yogjakarta akhir bulan Desember tahun 2006 lalu.
Pada waktu itu, Tim dari Balai Arkeologi Yogjakarta menemukan tiga perwara (candi pendamping) yang menghadap ke candi induk.
Menurut Eko, situs Tondowongso diperkirakan berasal dari abad XI atau XII Masehi atau tahun 1006 Masehi.
Situs Tondowongso ini ditemukan tertimbun material vulkanik dari Gunung Kelud pada kedalaman antara satu sampai tiga meter.
Setelah itu, lanjut Eko, dilanjutkan eksvakasi penyelematan pada tahun 2007. Selain struktur bangunan, pada komplek situs Tondowongso juga ditemukan sejumlah arca bercorak Hindu yang berjumlah 14 arca terdiri dari arca Dewa Brahma, Siwa, Agastya, Durga, Nandini, Surya, Candra dan Lingga beserta Yoni juga beberapa arca lain.
"Sekarang arca-arca tersebut sudah tersimpan di Museum Sri Aji Jayabaya, Pamenang, Kabupaten Kediri,"ucap Eko di lokasi Situs Tondowongso, Senin (25/8/2025).
Masih menurut Eko, situs Tondowongso berada di lahan seluas sekitar 9.700 meter.
Diduga Situs Tondowongso dibangun sekitar tahun 1006 Masehi atau abad ke XI, dimasa Mataram Kuno atau jamannya Empu Sendok berkuasa. Saat eksvakasi tahun 2007, lanjut Eko, juga ditemukan tembok di sisi timur sepanjang sekitar 150 meter dengan ketebalan tembok 1,70 Cm.
Kegiatan ini, menurut Eko, merupakan eksvakasi yang sifatnya pengupasan. Jadi seperti diketahui Tondowongso itu mulai dieksvakasi dan diteliti sejal awal 2007. Selama 2007 sampai 2018 diteliti oleh Balai Arkeologi Yogjakarta dan Pemkab Kediri belum bisa masuk untuk ikut meneliti.
"Karena (lahan) Situs Tondowongso ini adalah milik Pemkab Kediri, maka akan diperdayakan sebagai salah satu obyek destinasi wisata budaya bagi masyarakat Kabupaten Kediri, maka kedepan situs Tondowongso ini akan dikembangkan menjadi destinasi wisata budaya di Kabupaten Kediri. Setelah eksvakasi ini, kami akan membangun cungkup untuk menutupi kawasan candi,"tutup Eko. (uji/van)