
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Aksi demo yang dirancang Muhammad Sholeh untuk menurunkan Khofifah Indar Parawansa dari kursi Gubernur Jawa Timur tampaknya akan gagal total. Buktinya, sampai hari ini, Kamis (28/8/2025), Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat yang dibuat Sholeh lengang.
Pantauan BANGSAONLINE di lokasi, tepatnya di Taman Monomen Gubernur Suryo, depan Gedung Grahadi Surabaya, hingga pukul 15.26 WIB tak ada satu pun orang di posko tersebut. Bahkan posko itu sangat kecil. Seperti kedai atau tempat jual air minum di pinggir jalan.
Isinya pun sangat sedikit. Di situ ada beberapa air mineral dan bungkusan tergeletak di bawah tenda kecil tersebut. Memang mirip kedai atau tempat orang jual minuman di pinggir jalan.
Seandainya tak ada tulisan Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat, pasti tenda kecil itu dikira tempat orang jual minuman.
"Ini jelas gak serius," komentar orang yang lewat setelah melihat posko kecil tersebut.
BANGSAONLINE mewawancarai Hj Maimunah Saroh, seorang ibu rumah tangga yang biasa lewat di depan Gedung Negara Grahadi tersebut. Ia mengalkulasi jumlah air mineral yang ada di bawah tenda kecil itu.
"Ya, kalau air mineral itu 30 dus berarti harganya sekitar Rp600 ribu. Saya kira jumlahnya hanya segitu," kata Hj Maimunah Saroh kepada BANGSAONLINE, Kamis (28/8/2025).
Menyaksikan kondisi di lapangan seperti itu, banyak pihak yang meyakini demo yang rencananya digelar 3 September 2025 itu akan gagal total.
"Sopo seng gelem diplokotho Sholeh. Lalar gawe ta. Kita kan lihat track record orangnya dulu," kata Usman, warga Tambaksari Surabaya kepada BANGSAONLINE.
"Motifnya apa kita semua kan sudah tahu. Wong Sholeh selalu memuji-muji Dedi Mulyadi. Engkok kono oleh, kene benjut kabeh," tambah Usman yang mengaku pernah beberapa kali ikut aksi demo sembari tertawa.
Menurut Usman, sulit bagi Sholeh untuk mengumpulkan orang. Apalagi dalam skala Jawa Timur.
"Massa mau ikut demo kalau ada figur berpengaruh dan track recordnya bagus. Atau minimal punya jaringan. Kalau hanya koar-koar di media sosial, siapa yang mau ikut? Paling mereka komen ya siap, tapi tak turun. Atau siap cak, saya doakan dari jauh," katanya.
Berarti rencana demo 3 September 2025 pasti gagal? "Ya, siapa yang mau ikut. Orang gak mau ambil risiko. Bohir politik pun pasti lihat-lihat dulu. Apalagi Sholeh sudah jelas selalu memuji-muji Dedi Mulyadi. Semua orang sudah tahu kan arah politiknya," tegasnya.
Seperti diberitakan, Sholeh di media sosial mengajak demo untuk menggugat Gubernur Khofifah. Mantan caleg Gerindra dan Nasdem yang pernah aktif di PRD itu menyampaikan tiga tuntutan.
Pertama, penghapusan tunggakan pajak kendaraan bermotor roda 2 dan 4.
Kedua, usut dugaan korupsi dana hibah triliunan rupiah yang diduga melibatkan gubernur Jatim.
Ketiga, hapus segala bentuk pungli di sekolah SMA/SMK negeri di Jatim.
Sholeh mengatasnamakan rakyat Jawa Timur.