TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin memaparkan tiga hal penting yang akan menjadi target pembangunan di tahun 2024 mendatang.
Yang pertama, melestarikan lingkungan hidup, mendekatkan pelayanan dan pengentasan kemiskinan ekstrem.
Baca Juga: 45 Anggota DPRD Trenggalek 2024-2029 Resmi Dilantik, Bupati Ucapkan Selamat dan Apresiasi
Membahas tentang pelestarian lingkungan, Bupati Trenggalek ini meminta dalam mendiskusikannya dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dan tidak menggantungkan dari anggaran. Sebab, Trenggalek tidak memiliki sumber daya dan sumber dana yang melimpah.
“Tetapi itu berbasis gerakan, itu pun juga harus dipikir dan masuk dalam nomenklatur,” Kata Bupati Arifin saat memberikan sambutan dalam acara Musrena Keren yang digelar di Fish Garden, Desa Widoro, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, Selasa (7/3/2023).
Ia juga memberikan contoh kegiatan yang tidak harus membutuhkan anggaran, seperti mitigasi bencana, pelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan sampah.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Bupati Trenggalek Bacakan Pidato Bung Karno saat Upacara
“Itu bisa dilakukan dan dalam tanda kutip tidak harus berkonsekuensi anggaran, tetapi setidaknya OPD (Organisasi Perangkat Daerah) pengampu, OPS terkait itu mau turun,” terangnya.
Terkait dengan pendekatan layanan, ia mengatakan, abdi negara harus bisa menjadi stelsel yang aktif jangan hanya menunggu di kantor, serta hanya menunggu aduan dari masyarakat.
“Orang itu mau sambat ke panjenengan itu takut, sungkan, ndak tahu aksesnya, apalagi mereka yang kelompok rentan, ya kita yang turun, kita jemput, kita yang muliakan mereka,” harapannya.
Baca Juga: Tinjau Proyek TMMD, Bupati Arifin: Sangat Membantu Kabupaten Trenggalek
“Jadi kita sama-sama aktif, sama-sama cari. Jenengan nyari masalah, nyari siapa yang perlu dilayani, masyarakat pun juga cari solusi,” tambahnya.
Ia juga meminta kepada seluruh OPD di Trenggalek, agar mengkampanyekan nomor lapor dari pemkab setempat.
Selain itu, Bupati Arifin juga mengatakan, data kemiskinan Ekstrim di Kabupaten Trenggalek sebanyak 10.800 jiwa dan 2500 KK. Ia meminta, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Pokja pengarusutamaan, menampilkan data secara terpilah gender.
Baca Juga: Tradisi Nyadran, Bupati Arifin Larung Kepala Kerbau di Dam Bagong Trenggalek
“Yang kepala rumah tangga perempuan ini mereka bekerja atau tidak, kerjanya apa, kontribusinya bagaimana,” jelasnya.
Bupati Arifin juga memaparkan tentang tentang stunting di Trenggalek, Ia menyebut, pada 4-5 tahun yang lalu angkat stunting mencapai 39%, sedangkan saat ini, angka stunting di Kabupaten Trenggalek menurun hingga 19 persen.
“Kita masih punya PR(Pekerjaan Rumah) menurunkan sampai dibawah 14 persen,” jelasnya. (man/sis)
Baca Juga: Smart Mobility Gagasan Bupati Trenggalek Diapresiasi Perwakilan CALD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News