GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dari sebanyak 272 Pejabat Pemkab Gresik, belum semuanya menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) untuk tahun 2022 kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sesuai dengan ketentuan, LHKPN tahun 2022 wajib dilaporkan paling lambat bulan Maret tahun 2023.
Kepala Inspektorat Pemkab Gresik, Achmad Hadi, menyatakan 272 pejabat di lingkungan Pemkab Gresik yang wajib lapor LHKPN tahun 2022 terdiri dari eselon II, III, serta pimpinan badan usaha milik daerah (BUMD), dan badan layanan umum daerah (BLUD).
Baca Juga: Berhasil Terapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN, Pemkab Gresik Raih Penghargaan dari BKN
Menurut dia, sesuai dengan progres pelaporan berdasarkan hasil evaluasi di sistem KPK, sampai minggu ketiga bulan Maret 2023, pejabat Pemkab Gresik yang setor LHKPN sudah mencapai 92 persen. Sehingga, masih 8 persen yang belum masuk wajib lapornya.
"Sisanya masih dalam proses input data. Sebagian adalah wajib lapor baru, sehingga perlu adaptasi terhadap sistem LHKPN," ucap Achmad Hadi kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (24/3/2023).
Ia menyampaikan, Tim Inspektorat Gresik telah melaksanakan evaluasi progres LHKPN secara berkala setiap minggu sejak bulan Januari 2023.
Baca Juga: Harapan Bupati Gresik di Musrenbang CSR 2025
"Kalau ada pejabat sampai bulan Maret ini belum selesai melaporkan, maka kami panggil untuk dilaksanakan pengarahan dan pendampingan," tuturnya.
Ia berjanji akan berupaya maksimal merampungkan wajib lapor LHPKP bagi pejabat sebelum deadline akhir bulan Maret 2023. "Kami upayakan di akhir bulan Maret ini semua pejabat wajib lapor sudah selesai 100 persen," terangnya.
Sebab, para pejabat yang tidak menyetorkan LHKPN ke KPK tahun 2022 sampai waktu yang telah ditentukan bakal mendapatkan evaluasi dari KPK. (hud/ns)
Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News