LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 27 Desa yang tersebar di 6 Kecamatan dikabarkan terdampak bencana kekeringan. Untuk menanggulangi bencana tahunan tersebut, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang melakukan penanggulangan dengan menyuplai air bersih menggunakan mobil tangki air setiap hari ke desa setempat.
Namun, bencana kekeringan tahunan ini tak bisa hanya mengandalkan suplai bantuan air bersih seterusnya. Pasalnya selain anggaran yang terbatas, langkah penanggulangan jangka panjang juga perlu ada.
Hal ini ditegaskan, Purwanto, Sekretaris BPBD Lumajang. Menurutnya, perlu adanya inovasi untuk langkah kedepan, sehingga bencana kekeringan tahunan ini bisa diatasi dan tak harus mengandalkan bantuan.
"Kita sudah sampaikan masalah ini ke BPBD Provinsi dan juga BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Dan meminta bantuan untuk menangani bencana tahunan ini," kata Purwanto, Kamis (4/6).
Dari BPBD sendiri, kata Purwanto untuk menangani bencana tahunan ini, sudah merencakan pemasangan Pompa Hidram (Dongki Air) di Desa rawan kekeringan tersebut. "Langkah jangka panjang untuk menangani bencana kekeringan ini, kita akan memasang dongki air di daerah kekeringan," katanya.
Pemasangan Pompa Hidram di Lumajang saat ini masih satu yakni di Desa Buek, Kecamatan Randuagung. Rencananya BPBD akan menambah pemasangan dua pompa lagi di tahun 2016 nanti, di Desa Curah Lengkong, Kedungjajang dan Desa Kebonan, Kecamatan Klakah.
Pompa Hidram atau Dongki Air ini untuk memompa air di mata air yang ada di sekitar daerah kekeringan. Kemudian air hasil pompaan akan diisikan ke dalam tandon air yang sudah ditempatkan di tempat yang tinggi. Kemudian air akan disalurkan ke daerah yang kekeringan dengan teknik grafitasi.
Selain akan melakukan pemasangan pompa hidram, BPBD juga berencana melakukan pemasangan pipa air di desa Sombo, Kecamatan Ranuyoso. "Pipanisasi dilakukan untuk memudahkan meyalurkan air ke daerah kekeringan," kata Purwanto.
Ditemui terpisah, Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Hendro Wahyono menyatakan, jika untuk penanganan jangkah panjang sebenarnya bisa dilakukan sinergitas antara BPBD dengan PDAM Lumajang. "PDAM punya kewajiban, seharusnya bisa kerjasama. Anggaran yang diperuntukan untuk bencana kekeringan ini pun juga terbatas," kata Hendro.
Setiap hari BPBD Lumajang menyuplai air bersih di 27 Desa kekeringan yang tersebar di 6 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Ranuyoso, Kedungjajang, Randuagung, Gucialit, Padang, Klakah. (ron/rvl)
Baca Juga: Satu Korban Tanah Longsor Tambang Pasir Lumajang Ditemukan, BPBD Hentikan Pencarian Sementara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News