GRESIK, BANGSAONLINE.com - Hujan lebat beberapa jam yang melanda Kabupaten Gresik dan sekitarnya pada Jumat (31/3/2023) kemarin, membuat Kali Lamong kembali meluap, Sabtu (1/4/2023).
Wilayah Kecamatan Balongpanggang menjadi salah satu daerah yang terendam. Sedikitnya, sudah ada 6 desa yang terendam. Seperti di Desa Wotansari. ada 235 rumah, 12 hektare persawahan, 500 meter jalan poros desa, dan 1.220 meter jalan lingkungan yang terendam air dengan ketinggian 20-70 cm.
Baca Juga: Dilanda Banjir Rob, Pemdes Banyutami Minta Dibangunkan Dam
Di Desa Sekarputih, air merendam 160 rumah, persawahan 32 hektare, jalan lingkungan 650 meter dengan ketinggian genangan 20-70 cm.
Kemudian di Desa Dapet, air merendam 10 rumah, area persawahan 17 hektare, jalan lingkungan 300 meter dengan ketinggian genangan 50-100 cm.
Lalu di Desa Banjaragung, ada 30 rumah terendam, area persawahan 10 hektare, jalan lingkungan 400 meter dengan ketinggian genangan 20-40 cm. Kemudian Desa Karangsemanding ada 25 rumah terendam, persawahan 25 hektare, jalan poros desa 200 meter, jalan lingkungan 300 meter dengan ketinggian genangan 30-50 cm.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Gresik Minta Pemkab Mitigasi Banjir Kota
Serta di Desa Pucung ada area persawahan 25 hektare terendam, jalan poros desa 300 meter, dan jalan lingkungan 100 meter dengan ketinggian genangan 30-60 cm.
"Hujan lebat pada Jumat (31/3/2023) kemarin terjadi di wilayah Kabupaten Gresik, Mojokerto, dan Lamongan mengakibatkan Kali Lamong tidak bisa menampung air hujan. Akibatnya, air meluap," ucap dia.
Debit air Kali Lamong yang terus bertambah semakin mengakibatkan air meluber ke jalan poros desa (JPD), jalan lingkungan, areal persawahan, serta merusak beberapa fasilitas umum, serta rumah penduduk.
Baca Juga: Respons Wakil Ketua DPRD Gresik soal Banjir di Kawasan Kota
"Jembatan yang menghubungkan perbatasan Kabupaten Mojokerto-Gresik longsor akibat tergerus air," tuturnya.
Camat mengimbau agar masyarakat di wilayah Kecamatan Balongpanggang yang tinggal di sekitar bantaran Kali Lamong supaya waspada, mengingat luapan air masih mengalami kenaikan.
"Kepada pemerintah desa (pemdes) atau perangkat desa agar tetap memantau perkembangan di desa masing-masing dan selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait maupun tim kesehatan," pintanya.
Baca Juga: Usai Hujan dan Banjir di GKB, Satgas DCKPKP Gresik Langsung Terjun Bersihkan Saluran Air
Camat Balongpanggang menyampaikan, terkait dibutuhkan atau tidak pendirian dapur umum untuk membantu korban banjir, pihaknya tengah memantau perkembangan.
"Diperlukan dapur umum atau tidak, kita cek perkembangan lebih lanjut," tegasnya.
Dia berharap, banjir yang melanda wilayahnya segera surut, sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali.
Baca Juga: Kawasan GKB Banjir Usai Diguyur Hujan Lebat, Kepala DCKPKP Gresik Janji Kerahkan Satgas
"Saat ini bulan Suci Ramadan. Banyak aktivitas desa mengisi kegiatan di bulan suci," pungkasnya. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News