SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Anggota Pansus Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Timur tahun 2022, Hadi Dediyansah, mengapresiasi kinerja Khofifah Indar Parawansa. Menurut dia, banyak masyarakat merasakan hal yang positif dari kepemimpinannya.
Namun, Pansus LKPJ Gubernur 2022 memberikan sejumlah catatan kepada Khofifah. Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini menjelaskan, terutama terkait keberadaan Bank Jatim yang masih banyak susunan direksinya dipimpin senior.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
"Kita bisa mengetahui Jawa Timur maju atau turun tergantung kondisi di lapangan. Sirkulasi uangnya seperti apa. Bank Jatim banyak tertutupnya dan tidak membuka ke masyarakat," kata pria yang akrab di sapa Cak Dedi itu saat dikonfirmasi, Senin (3/4/2023).
Selain itu lanjut Cak Dedi, yang menjadi catatan adalah persoalan bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih banyak alat pendukung penanganan bencana di lapangan carut marut.
"Banyak alat pendukung bencana yang di miliki BPBD kurang bagus dan ini perlu di ganti," ujarnya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Anggota DPRD Jatim Dapil Surabaya ini melanjutkan, untuk persoalan budaya masih banyak aset- aset yang dimiliki Jawa Timur terbengkalai atau tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Dalam laporan nota, Gubernur menyampaikan bagus. Namun tidak disebutkan dalam laporan notanya.
"Dimasing-masing daerah mestinya ada potensi pembangkitan kearifan lokal dan kemampuan daya tarik lokal. Aset - aset budaya Jatim yang ada di daerah sangat banyak tapi soal ini tidak diangkat dalam nota penjelasan gubernur," paparnya.
Selanjutnya persoalan birokrasi, ternyata banyak yang masih Pjs, padahal sudah dilakukan asesmen berulang kali. Tetapi hingga kini masih banyak dinas terutama eselon tiga masih dijabat Pejabat Sementara (Pjs).
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Katanya diusulkan penempatan eselon tiga, tetapi sampai sekarang belum terealisasi," pungkasnya. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News