SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ditlantas Polda Jatim memprediksi angka kecelakaan selama arus mudik Idul Fitri 1444 H/2023 mengalami kenaikan. Untuk mengantisipasi hal itu, Ditlantas Polda Jatim menyiapkan beberapa langkah untuk menekan angka kecelakanan.
Hal tersebut disampaikan oleh Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol M. Taslim Choiruddin kepada para awak media, Rabu (12/4/2023).
Baca Juga: TNI-Polri Apresiasi Kesiapan Posko Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Kata Pj Gubernur Jatim
Taslim mengungkapkan hasil evaluasi dari tahun 2021 dan 2022, menuju tahun 2023, jumlah pemudik baik yang masuk dan keluar Jawa Timur meningkat 30%. Sementara angka kecelakanan dari tahun 2021 berjumlah 503 peristiwa, tahun 2022 berjumlah 836 peristiwa kecelakaan atau mengalami kenaikan 64%.
"Dari angka kecelakaan yang mengalami kenaikan 64% dari 2021 ke 2022, sehingga dipastikan pada tahun 2023 akan mengalami kenaikan," ujar Taslim.
"Bila dilihat hasil prediksi kenaikan para pemudik bertambah, sehingga logikanya berbanding lurus dengan meningkatnya mobilitas di jalan raya, maka tidak menutup kemungkinan angka kecelakaan juga meningkat," imbuhnya.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Hasil analisa, total pemudik yang masuk ke Jawa Timur diperkirakan berkisar 19% atau 23 juta orang dari jumlah pemudik nasional yang diprediksi tembus 103 juta orang.
Adapun langkah-langkah Ditlantas Polda Jatim terkait dengan penangganan titik-titik kemacetan dan kerawanan arus mudik di jalan arteri maupun jalan tol, yakni menyiapkan tim urai.
"Yang menjadi persoalan ini jalur arteri, setelah keluar tol seakan-akan bottleneck atau kemacetan. Tapi kami sudah menyampaikan kepada jajaran supaya dibentuk tim urai. Di mana masing-masing polres membentuk tim urai yang tugas pokoknya adalah fokus mengurai apabila ada kemacetan," jelas Taslim.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024 di Kota Madiun, Pj Gubernur Jatim Tekankan Rasa Kepedulian Sosial
"Awalnya kita akan menerjunkan 17 ribu personel tim urai. Namun, dari hasil evaluasi maka kita tambahi personel," ucap Taslim.
Menurutnya, terdapat 72 titik kerawanan kecelakanan, di antaranya 7 titik di jalan tol dan 65 titik kerawanan di jalan arteri.
Pihaknya juga meminta kepada Jasa Marga untuk menambah garis kejut, terutama di 7 titik kerawanan jalan tol.
Baca Juga: Ini Harapan Pj Gubernur Adhy saat Peresmian Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim
Tidak hanya itu, Polda Jatim meminta ada imbauan di ruas jalan tol. Kemudian di rest area disiapkan public address untuk mengingatkan masyarakat tentang berhati-hati setiap saat, bahwa tujuan mereka mudik adalah bekumpul dengan keluarga.
"Akan tetapi meski pihak Ditlantas Polda Jatim melakukan antisipasi dengan meminimalisir angka kecelakaan secara maksimal, tapi bila masyarakat penguna jalan tidak mendukung maka hal tersebut tidak bisa terwujud. Kami sifatnya hanya melakukan upaya, nantinya kembali lagi kepada pengguna jalan itu sendiri," tutup Dirlantas Polda Jatim. (rus/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News